PEKANBARU (CAKAPLAH) - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena peralihan antara musim panas dengan musim penghujan.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, hingga saat ini ada 654 kasus yang ada di wilayah setempat. Dari total jumlah kasus tersebut, terbanyak berasal dari Kecamatan Marpoyan Dami yakni sebanyak 101 orang.
"Iya ada kenaikan. Hingga Minggu ke 36 jumlahnya sudah mencapai 654 kasus," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy, Senin (19/10/2022).
Ia mengatakan kasus DBD mengalami peningkatan karena terjadi peralihan antara musim panas dengan musim penghujan.
"Musim peralihan ini biasanya populasi nyamuk pun bertambah, sehingga membuat kasus mengalami peningkatan," cakapnya.
Dirinya mengatakan bahwa kasus DBD banyak terjadi di wilayah yang lingkungannya kurang terjaga kebersihannya. Satu cara mencegahnya dengan rutin menggelar gotong royong di lingkungan.
Baca: Kasus DBD di Riau Meningkat, Pemprov Riau Surati Diskes Kabupaten Kota
Masyarakat bisa menyingkirkan sampah yang bisa menjadi sarang nyamuk. Ada di antaranya botol bekas, ban bekas hingga tempat makan atau minuman ternak.
Zaini menilai dengan rutin membersihkan lingkungan tentu bisa mengurangi dampak DBD di wilayahnya. Ia menyebut 70 persen penyebab kasus DBD meningkat karena faktor lingkungan.
"Kalau kebersihan lingkungan terabaikan, tentu nyamuk bakal bersarang di sana. Ditambah banyak sampah dan penampungan air," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |