PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sejak masuk ke Provinsi Riau pada 19 Mei 2022 lalu, total kematian hewan ternak di Provinsi Riau akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah mencapai 21 ekor hewan.
Dari data yang direkap Satgas PMK Riau, daerah dengan tingkat kematian hewan tertinggi adalah Inhu dengan 8 ekor ternak mati. Kampar dengan tingkat kematian terendah dengan 1 ekor yang mati.
Sementara, dari 9 daerah yang sudah terserang PMK di Riau, Bengkalis, Pelalawan dan Dumai daerah yang belum mengalami kematian hewan akibat PMK.
Untuk di Riau sendiri hanya ada tiga daerah yang belum terserang PMK, yakni Pekanbaru, Rohil, dan Kepulauan Meranti.
Juru bicara Satgas PMK Riau Faralinda Sari mengatakan, jumlah hewan ternak di Riau yang terpapar PMK sudah mencapai 4.012 ekor.
Meskipun jumlah hewan ternak di Riau yang terpapar PMK terus meningkat. Namun, kabar baiknya, sampai saat ini juga sudah terdapat 3.244 hewan ternak di Riau yang sudah berhasil sembuh dari PMK.
"Jadi tingkat kesembuhan hewan ternak yang terpapar PMK di Riau juga cukup tinggi," kata Fara.
Lebih lanjut dikatakannya, upaya yang dilakukan untuk penyembuhan hewan ternak yang terpapar PMK di antaranya yakni, hewan ternak yang terkena PMK, langsung diisolasi, dalam artian tidak boleh ada hewan ternak yang masuk maupun keluar di desa tersebut.
"Penanganannya juga ada tim yang turun langsung memberikan vitamin dan antibiotik," ujarnya.
"Saat ini tersisa 719 kasus PMK di Riau," tukasnya.
Lebih jauh, ia mengatakan, pemerintah provinsi Riau terus menggesa program vaksinasi hewan ternak untuk menghindari PMK.
Hingga saat ini, total ternak yang sudah divaksin sebanyak 61.298 ekor.
Fara mengatakan, vaksinasi PMK pada hewan ternak sudah dilakukan di 12 kabupaten/kota di Riau. Vaksinasi tersebut meliputi vaksin dosis pertama dan booster.
"Total hewan ternak yang sudah divaksin PMK di Riau saat ini mencapai 61.298 ekor," ulasnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |