PEKANBARU (CAKAPLAH) - Cabang Olahraga (Cabor) Biliar terancam tidak akan dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Riau di Kabupaten Kuansing.
Hal ini disampaikan Sekdaprov Riau SF Hariyanto usai menggelar pertemuan dengan Panitia Besar (PB) Porprov di Kuansing Rabu (21/9/2022). Ia mengatakan penyebabnya karena saat ini masih ada permasalahan terkait dualisme kepengurusan POBSI Riau.
"Satu cabor itu yakni Biliar masih ada permasalahan soal kepengurusan. Jadi kita minta batas waktu hingga tanggal 10 Oktober mendatang. Kalau dualisme ini, kita takut siapa yang mau kita berikan, masalah hukum nanti. Makanya kepengurusan Biliar ini harus diselesaikan kasus dualismenya," ungkapnya.
"Makanya kita berikan dulu kesempatan hingga tanggal 10 Oktober mendatang. Kalau memang bisa diselesaikan ya kita laksanakan," imbuhnya.
Sementara itu, untuk Cabor Renang dan Panjat Tebing tidak akan digelar di Kabupaten Kuansing namun akan dilakukan di Kota Pekanbaru. Hal ini karena di Kuansing tidak memiliki venue yang representatif sebagai tempat pertandingan.
"Kalau Renang dan Panjat Tebing di Pekanbaru ya," sebutnya.
Pada kesempatan tersebut Sekda juga sempat menyinggung terkait isu beredar yang menyatakan ada 4 Cabor yang dibatalkan dan tidak akan dipertandingkan di Porprov.
"Berita beredar kemarin itu Ada 4 cabor yang ditiadakan, itu tak benar. Yang benar dari 27 cabor ada 1 yang masih menunggu apakah jadi dilakukan atau tidak. Yang sudah pasti ada 26 cabor," pungkasnya.
Disinggung terkait venue Panjat Tebing di Unri yang akan menjadi lokasi pertandingan hingga saat ini masih butuh perbaikan, Sekda mengatakan itu akan dianggarkan pada APBD Perubahan.
"Kita anggaran di Perubahan, angkanya sekitar Rp400 juta," pungkasnya.
Usai pertemuan dengan PB Porprov, Sekdaprov melanjutkan kegiatan peninjauan Venue dayung di Danau Kobun Nopi.