PEKANBARU (CAKAPLAH) - Tim Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau telah menurunkan tim ke SMAN 1 Gunung Toar, Kabupaten Kuansing, Riau dalam upaya mencari solusi atas kejadian pengeroyokan siswa di sekolah tersebut.
Tim dipimpin langsung Kepala Bidang SMA Disdik Provinsi Riau, Pahmijan tersebut menggelar rapat dengan Kepala SMAN 1 Gunung Toar, Komite Sekolah, Ketua MKKS SMAN Kuansing, dan Ketua PGRI Kuansing mencari solusi persoalan itu.
"Kami sudah melakukan rapat dengan kepala sekolah, komite, majelis guru, dan PGRI Kuansing mengambil langkah terbaik terkait persoalan ini. Kami ini ingin persoalan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan oleh kedua belah pihak," kata Pahmijan kepada CAKAPLAH.com, Jumat (23/9/2022).
Pahmijan mengatakan, jika persoalan pengeroyokan siswa di SMAN 1 Gunung Toar tersebut telah dilaporkan keluarga korban ke Polsek Kuantan Mudik.
"Tapi Polsek setempat menganjurkan agar persoalan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan oleh pihak sekolah. Jadi apapun keputusannya nanti berpulang ke sekolah, sehingga anak bisa kembali sekolah seperti biasa, dan proses belajar mengajar tidak terganggu," tukasnya.
Setelah melakukan rapat, rombongan rapat juga menjenguk siswa yang menjadi korban pengeroyokan di Klinik Medika Lubuk Jambi, Kuansing untuk memberi semangat kepada korban.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Gunung Toar, Rohandi SPd MM menceritakan kronologis kejadian aksi pengeroyokan siswa di sekolah yang dipimpinnya.
"Kejadian itu saat kami ada acara penyampaian visi misi calon ketua OSIS yang dilaksanakan di halaman sekolah setelah salat Zuhur. Namun karena saat itu panas, maka kita cari tempat yang teduh di sekitar sekolah, dan kami bersama guru-guru menyaksikan penyampaian visi misi calon ketua OSIS SMAN 1 Gunung Toar di teras kantor," terangnya.
Kemudian berselang setengah jam acara tersebut berlangsung, lanjut Rohandi, pihaknya melihat anak berlari ke arah kelas. Setelah dilihat terjadi perkelahian antar siswa, dan sempat dilerai oleh seorang guru perempuan yang pakai baju warna putih dalam video itu.
"Tapi karena sendiri tidak guru itu tak bisa melerai juga karena ramai," cetusnya.
Berdasarkan hasil laporan kedua belah pihak baik itu korban dan pelaku pengeroyokan, lanjut dia, dipicu karena tatapan mata korban kepada pelaku yang kurang sedap.
"Jadi itu pemicu permasalahannya, sehingga menyebabkan pelaku marah dan langsung dipukul, kemudian karena kejadian itu nampak dengan dua kawan pelaku ikut memukul," tutupnya.
Sedangkan Ketua PGRI Kuansing, Familus MPd juga mendorong agar persoalan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Kita berharap agar kedua belah pihak bisa berdamai, kita mendorong seperti itu. Kebetulan datuk korban merupakan kenalan dekat kita, makanya kita mendorong bisa damai tidak kemana-mana (kepolisian)," kata Kepala Sekolah SMAN Pintar Kuansing ini.***
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Pendidikan, Kabupaten Kuantan Singingi |