PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sebanyak 12 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Riau ikut dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Sepak Takraw Senior yang digelar oleh Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Riau.
Kejurprov ini digelar di Gedung Sepak Takraw Purna MTQ Riau dan berlangsung selama 2 hari yakni 24-25 September 2022.
Sekum PSTI Riau Amrizal Amir menuturkan, kejuaraan ini merupakan ajang pemanasan bagi atlet takraw kabupaten/kota menjelang Porprov X Riau di Kuansing.
"Ada 12 kabupaten yang ikut dalam kejurprov ini dengan mempertandingkan regu putra dan regu putri," ujar Amrizal Amir, Sabtu (24/9/2022).
Ia mengatakan regu putra diikuti 12 kabupaten/kota dan regu putri diikuti 5 kabupaten/kota. "Untuk lima kabupaten/kota yang ikut pada regu putri yakni, Kabupaten Kuansing, Bengkalis, Inhu, Siak dan Kota Pekanbaru," Cakapnya.
Kadispora Riau Bobby Rachmat yang hadir pada kesempatan tersebut mengapresiasi kejuaraan yang digelar Pengprov PSTI Riau. Pihaknya berharap dengan kejuaraan ini sepak takraw Riau dapat meraih kembali masa kejayaannya.
Dikatakannya, pada PON 2021 lalu, sepak takraw Riau hanya menyumbang 1 medali perunggu. Karena itu, Ia sangat berharap pembinaan yang dilakukan Pengprov PSTI Riau dapat melahirkan atlet-atlet yang berprestasi untuk Riau.
"Kita berharap, kejuaraan ini dapat menjadi ajang pemanasan sebelum porprov, menjadi ajang silaturrahmi, dan sekaligus kita berharap dapat melahirkan atlet-atlet yang berkualitas, berprestasi serta memberikan prestasi bagi Provinsi Riau," ujar Bobby.
Pihaknya ingin sepak takraw ini menjadi cabor yang diunggulkan kembali di Riau.
"Karena pada PON lalu, takraw baru menyumbang 1 medali perunggu, dan kita berharap di Porwil bisa lebih berprestasi dan kita berharap pada puncaknya PON 2024 di Sumut dan Aceh," Cakapnya.
Sementara itu, Kabid Organisasi KONI Riau Kusworo Mahardi mengatakan, kejuaraan ini adalah ajang bagi kabupaten/kota untuk melakukan evaluasi terhadap pembinaan atlet. Ia berharap, atlet yang ikut Kejurprov ini merupakan atlet yang telah diseleksi di daerah sebelumnya.
"Ini merupakan program untuk melakukan evaluasi terhadap atlet dan pelatih di masa yang akan datang. Ini juga untuk mencari bibit atlet potensial," sebut Kusworo.
Ia juga meminta agar pengurus kabupaten/kota dapat menghidupkan kembali seleksi atlet di tingkat kabupaten/kota. Seleksi ini dapat dimulai dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten/kota.
"Sehingga atlet yang terpilih pada kejurprov ini merupakan atlet yang telah diseleksi dari daerah. Sehingga mendapatkan atlet yang benar-benar berkualitas," pungkasnya.