Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Saat ini Kota Pekanbaru tengah marak kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Kenaikan jumlah warga yang terjangkit terus meningkat, dimana hingga saat ini mencapai 654 kasus DBD
Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Aidil Amri mengatakan, pihaknya sudah melayangkan panggilan terhadap Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru terkhusus rapat mengenai kasus DBD.
"Diskes juga harus berkordinasi dengan Puskesmas untuk menyampaikan kepada masyarakat, harus waspada bahwa DBD di Pekanbaru sudah banyak makan korban," kata Aidil, Senin (26/9/202022).
Ia juga meminta agar masyarakat sering melakukan gotong royong, terutama di rumah sendiri. Oleh karenanya, Diskes, dalam hal ini Puskesmas, juga mesti menyampaikan kepada masyarakat untuk kerap melakukan gotong royong.
"Dalam waktu dekat kita panggil lagi Diskes khusus masalah DBD ini. Kita kerjasamalah antara Diskes dan Puskemas serta Lurah turun ke lapangan untuk mensosialisasikan contohnya fogging sesuai aturan, intinya jangan hanya seremonial saja," singgungnya.
Ia juga melihat sudah ada beberapa Puskesmas yang langsung turun ke masyarakat seperti di Rumbai yang mana petugas langsung melihat ke rumah masing-masing warga yang terkena DBD.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, hingga saat ini ada 654 kasus yang ada di wilayah setempat. Dari total jumlah kasus tersebut, terbanyak berasal dari Kecamatan Marpoyan Dami yakni sebanyak 101 orang.
"Iya ada kenaikan. Hingga minggu ke 36 jumlahnya sudah mencapai 654 kasus," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy, Senin (19/9/2022).
Ia mengatakan kasus DBD mengalami peningkatan karena terjadi peralihan antara musim panas dengan musim penghujan.
"Musim peralihan ini biasanya populasi nyamuk pun bertambah, sehingga membuat kasus mengalami peningkatan," cakapnya.
Dirinya mengatakan bahwa kasus DBD banyak terjadi di wilayah yang lingkungannya kurang terjaga kebersihannya. Satu cara mencegahnya dengan rutin menggelar gotong royong di lingkungan.
Masyarakat bisa menyingkirkan sampah yang bisa menjadi sarang nyamuk. Ada di antaranya botol bekas, ban bekas hingga tempat makan atau minuman ternak.
"Dengan rutin membersihkan lingkungan tentu bisa mengurangi dampak DBD di wilayahnya. 70 persen penyebab kasus DBD meningkat karena faktor lingkungan," pungkasnya.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |