Supporter PSPS Riau marah saat tim kebanggaannya kalah dalam pertandingan.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - PSPS Riau saat ini menjadi juru kunci papan bawah zona barat Liga 2 2022/2022. Dari 5 kali pertandingan, PSPS Riau menelan 4 kali kekalahan dan 1 kali imbang.
Kini PSPS hanya mengoleksi 1 poin yang membuat tim dengan julukan Askar Bertuah tersebut terancam terdegradasi ke Liga 3 Indonesia.
Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Aidil Amri meminta agar Pemerintah Kota maupun Provinsi untuk menyelamatkan nasib PSPS Riau yang saat ini sangat buruk.
"Kita selamatkan PSPS, ini sudah peringkat ke bawah. Makanya kami minta baik Pemerintah Provinsi maupun Kota untuk menyelamatkan PSPS dengan cara memanggil manajemen," kata Aidil, Selasa (27/9/2022).
Aidil juga mengatakan, PSPS Riau sendiri merupakan tim sepakbola asal Bumi Lancang Kuning yang sangat digemari masyarakat Kota Pekanbaru maupun Provinsi Riau.
Tidak hanya itu, Aidil menilai bahwa bobroknya performa PSPS Riau dalam menjalankan pertandingan, murni merupakan kesalahan dari manajemen itu sendiri.
"Bagaimanapun memang salah manajemen terjadinya seperti ini, informasinya manajemen ikut pula mengatur pemain," terangnya.
"Harusnya sudah ada peta fungsi-fungsi dari official itu sendiri, ini saya dengar manajemen ikut campur dalam mengatur pemain. Selaku pecinta sepakbola di Pekanbaru, kita harus berbenah dan menyelamatkan PSPS Riau," pungkasnya.
Polemik nasib PSPS juga dikait-kaitkan dengan isu gaji pemain. Berhembus selentingan yang menyebut para pemain PSPS Riau belum digaji. Namun hal itu dibantah manajemen PSPS Riau.
Dalam postingan akun instagram @pspsriau, manajemen buka suara mengenai isu tunggakan gaji pemain tersebut, Selasa (27/9/2022).
"Berkaitan dengan isu yang berkembang mengenai tunggakan gaji pemain dan official team. Manajemen PSPS Riau FC menyatakan itu tidak benar," ujar postingan instagram @pspsriau, seperti dilihat, Selasa (27/9/2022).
Faktanya adalah seluruh gaji untuk bulan Agustus 2022 telah dibayarkan, dan mengenai bulan September akan dibayarkan di awal bulan selanjutnya.
"Para pemain dan official team sudah mengetahui jelas tentang prosedur pembayaran gaji seperti itu. Dengan pernyataan ini semoga tidak berkembang lagi isu mengenai tunggakan gaji yang menyebabkan kekisruhan dikalangan suporter dan pecinta PSPS Riau yang disebabkan isu tidak benar," tutupnya.
Baca: Muncul Isu Pemain Tidak Digaji, Manajemen PSPS Riau Ungkap Hal Ini
Diberitakan sebelumnya, muncul spanduk kekecewaan dan usiran terhadap Presiden PSPS Riau Norizam Tukiman yang bertebaran di ruas jalan di Kota Pekanbaru, Riau. Berbagai spanduk bernada kekecewaan terpampang di jembatan penyeberangan orang (JPO) Jalan Jenderal Sudirman.
"Gaya elit, menang sulit, bos pelit. Norizam Full of Shit," begitu tulisan spanduk yang tidak diketahui siapa yang memasangnya.
"Usir Norizam dari Riau," begitu isi spanduk yang dipasang di titik lainnya, yang masih terlihat Selasa (27/9/2022).
Beberapa spanduk juga terlihat menempel di flyover. Spanduk-spanduk itu berisi kekecewaan terhadap Presiden PSPS Riau itu.
"Selamatkan PSPS dari tangan Norizam Tukiman," isi spanduk tersebut.
Sejak dipegang Norizam Tukiman, di beberapa laga, PSPS Riau memang mengalami kekalahan. Terakhir, PSPS Riau harus bertekuk lutut di hadapan tuan rumah Persiraja 2-1 dan PSMS Medan.
Pertandingan dengan skor 3-4 atas kemenangan PSMS Medan itu berlangsung di Stadion Utama Jalan Naga Sakti, Kota Pekanbaru. Pertandingan itu sempat terhenti lantaran ada kegaduhan.
Sejumlah suporter membakar flare. Tidak cukup sampai di situ, ratusan kursi penonton juga rusak lantaran kekecewaan suporter.
Dari lima laga terakhir, PSPS Riau hanya meraih hasil satu kali imbang menghadapi Semen Padang FC dan berakhir dengan kekalahan di empat pertandingan kontra Perserang, PSDS Deli Serdang, PSMS Medan, Persiraja Banda Aceh. Saat ini PSPS menjadi juru kunci di klasmen sementara Liga II Indonesia.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Olahraga, Riau |