Pengamat sepakbola Riau, H Nurmadi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Manajemen PSPS Riau memilih Stadion Baharoeddin Siregar, Deli Serdang, Sumatera Utara sebagai hombase saat menjamu Karo United FC dalam lanjutan Liga II musim ini.
Pemilihan stadion ini diumumkan manajemen Asykar Bertuah dalam akun Instagram resmi klub PSPS Riau. Dalam postingan tampak pengumuman jadwal pertandingan yang disertai foto pemain kedua klub dan waktu serta tempat pertandingan.
Keputusan manajemen PSPS Riau membawa timnya berkandang di Deli Serdang sangat disayangkan pengamat sepakbola Riau, H Nurmadi. Menurutnya, keputusan Norizam Tukiman Cs bermain di Deli Serdang sebagai bentuk lari dari tanggungjawab.
Sebagaimana diketahui, pasca rusuh suporter dan kalah dalam pertandingan di Stadion Utama Riau kontra PSMS Medan, PSPS Riau dilarang menggunakan Stadion milik Pemerintah itu, sebelum mengganti semua kerugian saat peristiwa terjadi.
Alih-alih mengganti rugi kerusakan ke Dispora Riau yang nilainya ditaksir ratusan juta rupiah agar dapat menggunakan stadion utama lagi, Manajemen PSPS malah memindahkan hombase PSPS ke provinsi tetangga.
"Pemindahan hombase PSPS ini sebagai sangat disayangkan. Harusnya Norizam atau manajemen PSPS fokus menyelesaikan ganti rugi kerusakan yang disebabkan suporter mereka saat pertandingan lawan PSMS. Kan Kadispora sudah ngomong, stadion bisa dipakai PSPS lagi apabila kerusakan sudah diganti rugi. Jangan lari dari tanggungjawab," cetus pria yang akrab disapa Madi itu.
Madi mengungkapkan lagi, walaupun PSPS sudah berpindah kepemikan, klub berjuluk Asykar Bertuah merupakan aset kebanggan masyarakat Riau, khususnya Pekanbaru.
"Puluhan tahun PSPS ini jatuh bangun prestasinya, semua itu dinikmati masyarakat Riau. Klub ini memang berganti kepemilikan, tapi roh klub ini sangat melekat dihati pecintanya. Karena itu, Norizam harus paham dulu kultur sepakbola di Indonesia, khususnya Riau," ucapnya.
Menurutnya lagi, aksi perusakan oleh suporter tersebut memang tidak bisa dibenarkan. Namun Madi memahami psikologis suporter yang melihat tim kesayangannya kalah di kandang dan terbenam di dasar klasmen.
"Itu sebagai reaksi spontanitas dan kekecewaan suporter terhadap timnya yang selalu kalah dan kini terancam degradasi ke liga tiga. Terlepas dari tindakan perusakan itu adalah salah, namun mereka (suporter,red) marah melihat kondisi itu," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, PSPS Riau menjalani 4 pertandingan dengan kekalahan. Dari 4 pertandingan, PSPS Riau hanya meriah 1 point yang didapat dari hasil imbang saat menjamu Semen Padang. Sementara saat menghadapi Perserang, PSMS Medan, PSDS Deli Serdang dan Persiraja berakhir dengan kekalahan.
Sementara itu, pada akun resmi Instagram PSPS Riau, admin menjelaskan alasan kenapa memilih berkandang di Stadion Baharoeddin Siregar, Deli Serdang.
"Rumbai dlm proses renovasi dan juga perlu verifikasi dari PT LIB. Tembilahan, Kuansing, Kampar perlu verifikasi dari PT LIB," tulis sang admin guna menjawab pertanyaan netizen soal keputusan tersebut.
Di lain sisi, ternyata rencana PSPS tersebut mendapat penolakan dari suporter PSDS Deli Serdang.
Penolakan itu diposting di akun suporter PSDS Deli Serdang @antrakmania. Di dalam postingan itu, suporter PSS Deli Serdang memuat flyer dengan tulisan "Menolak PSPS Berkandang di Baharuoeddin"
Di dalam caption postingan itu, suporter PSDS Deli Serdang menulis "Kami Antrak Mania menolak PSPS Riau menggunakan Stadion Baharuoeddin Siregar. Karena Stadion ini cukup untuk tim kebanggaan kami PSDS Deli Serdang". Postingan itu sudah disukai 236 netizen dan dikomentari 115 orang.