PEKANBARU (CAKAPLAH) - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi Sabtu (1/10/2022) kemarin mengakibatkan penghentian sementara pertandingan Liga I 2022. Perintah ini langsung disampaikan oleh Presiden Joko Widodo kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Lalu bagaimana untuk Liga III di Provinsi Riau yang saat ini sedang berlangsung? Akankah juga mengalami penghentian sementara? Padahal event ini baru saja dibuka pada Sabtu (1/10/2022).
Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Riau Edward Riansyah mengatakan hingga saat ini, untuk Liga III tidak ada masalah dan tetap berjalan.
"Kalau hingga saat ini untuk Liga III belum ada informasi (penghentian). Karena memang baru Liga I saja yang diperintahkan untuk penghentian sementara," ujar Edu, panggilan akrabnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan serupa pada Liga III yang saat ini sedang berlangsung, Edu mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak keamanan.
"Kita akan melakukan komunikasi dengan pihak keamanan di lapangan dalam mengantisipasi kalau ada kerusuhan. Paling itulah lagi. Dan tentu kita juga akan mengingatkan," cakapnya.
Disinggung terkait apakah akan ada pembatasan untuk jumlah penonton di Liga III, Edu mengatakan hingga saat ini memang belum ada.
"Belum ada, karena belum ada aturan yang melarang. Sambil jalan kita sambil menunggu info selanjutnya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, tragedi Kanjuruhan jadi duka mendalam bagi Sepakbola Indonesia. Update hingga saat ini sudah ada 130 orang tewas akibat insiden tersebut. Hal ini membawa keprihatinan bagi banyak pihak, salah satunya dari Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Riau.
Ketua Asprov PSSI Riau Edward Riansyah saat dihubungi CAKAPLAH.com menyampaikan ucapan suka mendalam terhadap insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) kemarin saat laga Arema FC dengan Persebaya pada lanjutan liga 1 2022.
"Tentu kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi di sepakbola Indonesia," ujar Edu sapaan akrabnya, Ahad (2/10/2022).
Apalagi dikatakan Edu, kejadian ini sangat menyedihakan bagi seluruh insan sepakbola.
"Karena sampai 130 orang untuk korbannya, ini tentu terbesar sepanjang sejarah Indonesia," sebutnya
Seharusnya sesama suporter bisa sama-sama saling mengontrol.
"Semua suka sepakbola, semua sayang sepakbola, tapi kalau sampai menghilangkan nyawa, inikan malah membuat jadi sulit untuk kita menjalankan sepakbola untuk ke depannya," pungkasnya.