JAKARTA (CAKAPLAH) - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, data terbaru yang diterima tercatat ada 125 korban tewas saat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Sebelumnya, memang diinformasikan ada 129 orang.
"Tadi hasil verifikasi terakhir, data dari Dinkes terkonfirmasi terverifikasi yang meninggal dari awal diinformasikan 129, saat ini data terakhir hasil pengecekan dan verifikasi jumlahnya 125 karena ada yang tercatat ganda," ujarnya Kapolri saat jumpa pers di Stadion Kanjuruhan, Ahad (2/10/2022).
Kapolri menegaskan, Tim DVI sudah bekerja, salah satunya dengan memastikan identitas korban meninggal. Begitu juga dengan jajaran Polri lainnya seperti Bareskim, Propam, DVI, inafis, dan Puslabfor.
Saat ini, tim akan terus bekerja sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Proses penyelidikan tragedi ini akan terus dilanjutkan hingga tuntas.
"Langkah-langkah saat ini sedang dilakukan termasuk mengumpulkan data-data TKP tentunya yang jelas kami akan serius," pungkasnya.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi pada Sabtu 2 Oktober 2022 malam usai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya.
Adapun pertandingan Arema FC vs Persebaya yang berakhir 2-3 untuk kemenangan Bajul Ijo digelar di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).
Ini menjadi kali pertama Arema FC menelan kekalahan dari Persebaya Surabaya di markas sendiri setelah 23 tahun.
Kekalahan ini memicu amarah dari suporter Arema FC yakni Aremania. Mereka pun langsung turun ke lapangan permainan setelah mendapati tim kesayangannya menorehkan hasil minor.
Pihak keamanan lantas menembakkan gas air mata untuk meredam kerusuhan yang ada di Stadion Kanjuruhan.
Padahal, cara itu dilarang dalam regulasi FIFA terkait pengamanan dan keamanan stadion atau FIFA Stadium Safety and Security Regulations, tepatnya pada pasal 19 poin b.
Akibat terkena paparan gas air mata, suporter mulai berdesak-desakkan, sehingga menyebabkan korban jiwa.
Menurut laporan terakhir, jumlah korban meninggal dunia karena insiden kerusuhan Stadion Kanjuruhan mencapai 125 orang.
Kabar ini terdengar sampai ke Presiden FIFA, Gianni Infantino. Ia mengatakan bahwa sangat terkejut dengan kejadian setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya.
“Dunia sepak bola dalam keadaan terpukul menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” ujar Gianni Infantino dilansir dari situs resmi FIFA.
Gianni Infantino pun menyampaikan ucapan belasungkawa atas peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan.
“Ini adalah hari kelam bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia sepak bola, sebuah tragedi di luar pemahaman,” ucap dia.
“Saya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga, rekan-rekan korban yang kehilangan nyawa setelah kejadian tragis ini,” kata dia menambahkan.
Gianni Infantino turut mendoakan untuk para korban meninggal dunia yang ada dalam insiden tragis kerusuhan Kanjuruhan.
“Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami tujukan kepada para korban, mereka yang terluka,” ucap dia.
“Bersama dengan rakyat Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Federasi Sepak Bola Indonesia, Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini,” katanya mengakhiri.***