Sirup obat batuk produksi India yang dikaitkan dengan kematian 66 anak di Gambia. ©WHO
|
(CAKAPLAH) - Pemerintah India memerintahkan penyelidikan empat sirup obat batuk setelah dikaitkan dengan kematian 66 anak di Gambia.
Menurut keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), puluhan anak itu meninggal karena masalah ginjal. Ditemukan kadar zat toksin (beracun) "yang tidak dapat diterima" dalam sirup buatan Maiden Pharmaceuticals tersebut.
Dalam keterangannya, WHO juga meminta regulator obat-obatan di dunia menghentikan penjualan obat tersebut. Maiden Pharmaceuticals belum menanggapi masalah ini.
Pemerintah India menyampaikan dalam keterangannya seperti dikutip dari BBC, Jumat (7/10), regulator pengawas obat-obatan nasional telah mulai menyelidiki hal ini setelah dihubungi WHO pada 29 September. Regulator India juga meminta WHO membagikan hasil temuannya yang menetapkan keterkaitan kematian anak-anak dengan obat tersebut.
Temuan WHO ini diumumkan setelah sampel dari empat sirup obat batuk diuji. Empat merek sirup tersebut yaitu Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.
Hasil uji lab menunjukkan, empat sirup tersebut mengandung "dietilen glikol dan etilen glikol dalam kadar yang tidak dapat diterima", yang beracun bagi manusia dan bisa menyebabkan kematian ketika dikonsumsi.
WHO mengatakan sejauh ini obat tersebut baru ditemukan di Gambia, tapi kemungkinan telah didistribusikan ke negara lain.
Namun menurut pemerintah India, obat tersebut hanya diekspor ke Gambia.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Merdeka.com |
Kategori | : | Internasional |