PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pengadaan mobil dinas di APBD Perubahan Provinsi Riau Tahun 2022 lolos dari pembahasan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Riau. Ada 13 unit yang rencana akan dibeli melalui APBD Perubahan.
Anggota Banggar DPRD Riau Mardianto Manan menyebut saat pembahasan sudah menolak pengadaan, termasuk videotron. Ia tidak ingin berkomentar banyak lantaran anggaran itu sudah disahkan.
Ia menyebut, yang sudah disahkan itu sudah ada pengurangan dari yang diusulkan di awal. Seperti videotron yang awalnya tiga unit, menjadi dua unit. Untuk mobil dinas, dari Rp25 miliar menjadi Rp15 miliar.
Mardianto saat ditanya urgensi pengadaan itu sehingga diloloskan Banggar mengaku tidak tahu.
"Ndak tau saya, ndak tau saya itu. Itu apakah kesepakatan kawan-kawan komisi, pimpinan ndak tau saya itu. Karena tahu-tahu sudah disahkan saja," kata Mardianto, Senin (10/10/2022).
Anggota Banggar lainnya, Adam Syaafat saat dikonfirmasi juga tidak ingin berkomentar banyak soal pengadaan mobil dinas itu. "Saya hanya membacakan. Pimpinannya lah," saat ditanya wartawan.
Sebelumnya, pengadaan mobil tersebut untuk kendaraan operasional pimpinan (Gubernur dan Wakil Gubernur Riau), Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau, dan kendaraan operasional tamu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Umum Setdaprov Riau, Aryadi saat dikonfirmasi perihal tersebut membenarkan, jika Pemprov Riau akan melakukan pembelian mobil operasional di APBD-P.
"Iya, di APBD Perubahan kita alokasikan anggaran untuk pengadaan kendaraan dinas pimpinan, Forkopimda dan mobil tamu," kata Aryadi yang juga Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Riau ini, Senin (3/10/2022).
Ditanya soal anggaran pembelian 13 kendaraan operasional tersebut, Aryadi menyatakan tak sampai Rp20 miliar.
"Berapa anggaran tak ingat, tapi di bawah Rp20 miliar," jelas mantan Kepala Biro Pembangunan Setdaprov Riau ini.
Aryadi mengatakan, kendaraan dinas pimpinan yang akan dibeli merupakan mobil Toyota Alphard sebanyak 2 unit. Kemudian kendaraan operasional Forkompinda Riau sebanyak jenis Toyota Fortuner lebih kurang 10 unit.
"Untuk kendaraan operasional tamu jenis Toyota Alphard 1 unit. Karena selama ini kalau ada tamu dari kementerian/lembaga dari pusat kita selalu rental mobil. Kadang kita pakai mobil pimpinan. Sebab kendaraan operasional kita sudah tidak layak lagi untuk membawa tamu, karena mobil tahun rendah," terangnya.
Sedangkan kendaraan operasional pimpinan dilakukan pengadaan, lanjut Aryadi, karena terakhir pengadaan itu tahun 2013 saat Gubernur Riau Rusli Zainal.
"Kemudian kendaraan operasional Forkompinda Riau terakhir kita melakukan pengadaan tahun 2016. Jadi selama periode Pak Gubernur Syamsuar memang belum ada kita melakukan pengadaan kendaraan operasional. Jadi memang pengadaan kendaraan operasional ini sangat dibutuhkan," paparnya.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |