PEKANBARU (CAKAPLAH) - Deklarasi dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapat sindiran dari politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Menanggapi itu, Ketua DPW PSI Riau Juandi Hutauruk mengatakan, PDIP tidak perlu baper (bawa perasaan).
"PDIP jangan baper, melihat situasi yang terus berkembang, pasca-PSI mengumumkan hasil polling melalui platform Rembuk Rakyat, maka perlu dilakukan penegasan bahwa PSI tidak akan membuka ke publik, langkah-langkah internal yang telah dilakukan," kata Juandy Hutauruk, Senin (10/10/2022).
Juandy menambahkan, PSI menyampaikan hasil polling rakyat melalui platform Rembuk Rakyat yang telah dilakukan PSI sejak awal tahun 2022. Sepanjang itu menghasilkan nama Ganjar Pranowo, menjadi nama teratas dari 8 nama lainnya.
PSI perlu menegaskan, kata Juandy, platform Rembuk Rakyat yang telah dilakukan PSI sejak awal tahun 2022 bertujuan untuk edukasi politik terbuka, dan mendengar suara rakyat. Kemudian mendapatkan hasil terbaik sebab berdasarkan pilihan rakyat, selanjutnya arah berpolitik yang berbeda.
"Ketika hasil dari Rembuk Rakyat tersebut kami publish dan lantas adanya ketidakterimaan beberapa kalangan, saya pikir itu wajar, sebab PSI terbukti telah melakukan langkah yang tepat yakni dari rakyat untuk rakyat," kata Juandy.
Selanjutnya meskipun konstalasi politis yang cukup dinamis, pihaknya berharap politisi PDI Perjuangan tidak perlu baperan.
"PSI tidak sedang melakukan pembodohan rakyat, justru PSI sedang menyampaikan hasil suara rakyat itu sendiri, PSI tidak sedang terburu-buru, tergopo-gopo tetapi PSI sedang membuktikan bahwa cara berpolitik dengan cara yang berbeda dan menghindari putusan politik dinasti," jelas Juandy.
Juandy juga dengan tegas mengatakan, PSI juga memiliki platform Politik Tanpa Mahar. Ini sudah menjadi bukti kongkrit bagi PSI ketika pemilu 2019, banyak kader PSI yang duduk di legislatif berasal dari kaum millenial dan tanpa harus menebus mahar politik.
Berita sebelumnya, Politisi senior PDI-P Provinsi Riau, Kordias Pasaribu, angkat bicara terkait Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Ganjar Pranowo merupakan kader PDI-P yang saat ini menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Kordias menilai, apa yang dilakukan PSI dengan ikut-ikutan mendukung Capres, hanya untuk mencari sensasi politik. Pasalnya, kata Kordias, PSI tidak mempunyai kursi di Senayan. Sehingga syarat untuk mengusung calon presiden tidak terpenuhi sesuai Undang-Undang Pemilu.
"Pasangan calon diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta Pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya. Itu bunyi pasal 222 UU Pemilu," kata Kordias, Ahad (9/8/2022).
"Sementara kita tahu Partai Solidaritas Indonesia pada pemilu 2019 lalu mendapat suara 1,89 persen tanpa ada perolehan kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ya jadi agak lucu-lucuan dan ngelawak aja tergopoh-gopoh tetiba mengusung Capres," cakap Kordias.
Lain halnya, terang Kordias, jika PSI sudah membangun kerjasama dengan berbagai Parpol dan punya keterwakilan di Senayan sebagai syarat untuk mengusung Capres.
Sikap PSI yang tiba-tiba mengusung Capres tersebut menurut Kordias sepertinya mengajak masyarakat pemilih untuk berkhayal. Seakan-akan PSI sudah memenuhi syarat untuk mengusung Capres-Cawapres sesuai ketentuan undang-undang Pemilu.
"Ayo dong kita kasih pendidikan politik yang benar kepada rakyat, yang sesuai dengan undang undang. Masak sekonyong-konyong mencalonkan figur tapi belum memenuhi syarat dan ketentuan sesuai undang-undang Pemilunya," kata dia.