PEKANBARU (CAKAPLAH) - Banjir yang sering terjadi beberapa waktu terakhir di Kota Dumai, ternyata terjadi bukan karena murni akibat banjir rob itu sendiri, melainkan ada hal lain yang menjadi pemicu.
Untuk diketahui, banjir rob adalah banjir yang terjadi karena pasang air laut atau gelombang yang tergenang pada kawasan yang tingginya lebih rendah daripada permukaan air laut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edy Afrizal mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan BPBD Dumai terkait bencana tersebut.
"Saya sudah koordinasi dengan BPBD Dumai, banjir rob itu terjadi karena air pasang tinggi, dan juga terjadi curah hujan tinggi. Jadi air itu tak mengalir ke laut, tertahan karena air pasang, itu (tingginya curah hujan), jadi salah satu pemicu," kata Edy, Rabu (12/10/2022).
Namun, ia mengatakan bahwa banjir rob yang terjadi, tidak begitu lama, dan akan surut kembali.
Sebelumnya, sejumlah kawasan di Kota Dumai, Senin (10/10/2022) dikepung banjir rob atau pasang keling. Ketinggian air bervariasi. Genangan paling tinggi mencapai 50 centimeter yang berada di kawasan pingiran sungai Dumai.
Kawasan perkotaan di Dumai yang mengalami banjir keling tersebut yakni Dumai Kota, Dumai Timur, Dumai Selatan serta Dumai Barat. Akibatnya sejumlah rumah dan kendaraan milik warga terendam banjir.
“Airnya dalam sampai selutut orang dewasa. Sesuai pantauan banjir terjadi di sekitaran Kelurahan Pangkalan Sesai, Simpang Tetap Dahrul Iksan dan Ratu Sima yang ketinggiannya sampai 50 centi meter,” cakap Anuar, warga Kelurahan Pangkalan Sesai di sela-sela membuat tanggul penghalang air masuk depan pintu rumahnya.
Warga Jalan Pemuda ini ini juga membeberkan banjir ini merupakan air pasang laut yang dikenal dengan Pasang Keling serta curahan hujan yang lebat hingga menggenangi pemungkiman warga.
"Ini banjir paling parah, selama ini biasanya kan cuma banjir rob, setahun sekali. Tidak sampai dalam begini airnya. Arus air kencang ditambah curahan hujan yang lebat,” cakapnya.
Sementara itu, saat rapat koordinasi dengan Bappenas, Walikota Dumai, Paisal memaparkan bahwa kondisi di Dumai selalu terjadi banjir atau pasang rob, dimana hal tersebut dapat mengganggu dan merusak infrastruktur terutama jalan.
"Di Dumai itu pasang rob setiap bulan bisa dua sampai tiga kali. Kami sudah ke Balai, menyiapkan masterplan. Kita pontang-panting pun membangun jalan, kalau pasang rob tidak diselesaikan, mohon maaf itu akan sia sia, aspal kena pasang rob akan rusak, kita berharap ada perhatian dari Bappenas," paparnya.***
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Dumai |