![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Juru bicara Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Riau, Fara Linda Sari mengatakan, bahwa musim penghujan yang terjadi saat ini, berpengaruh pada rentannya hewan ternak di Riau untuk terserang PMK.
Fara menjelaskan kondisi hewan ternak yang tidak sehat dan menurunnya kesehatan akibat pengaruh cuaca membuat berisiko terinfeksi penyakit PMK.
"Apalagi hujan, biasanya membuat kondisi ternak menurun," kata Kabid Kesehatan Hewan Ternak Provinsi Riau ini, Kamis (13/10/2022).
Lebih jauh, ia menjelaskan, saat musim penghujan tiba, kondisi lingkungan cenderung jadi lembab, sehingga menyebabkan virus PMK dapat bertahan lama di suatu lingkungan.
Untuk itu, kata Fara, untuk menghindari risiko hewan terinfeksi PMK, peternak diminta berperan aktif mendukung terciptanya herd immunity atau kekebalan kelompok pada peternakan.
Sementara, dari update data penyebaran PMK terakhir di Riau, bahwa saat ini, sejak kasus pertama pada Mei lalu, sudah terdapat total 4.554 kasus PMK di Riau.
Dari total tersebut, adalah milik dari 551 orang peternak. Di 9 Kabupaten/ kota, dengan rincian 73 Kecamatan, dan 230 desa.
"Update terbaru, terdapat 24 ekor hewan ternak yang mati, 28 ekor potong paksa, dan dan kabar baiknya 4177 diantaranya sembuh," kata Fara.
Ia menjelaskan, bahwa dari 9 daerah yang paling banyak terserang PMK, Kabupaten Kuansing dengan jumlah kasus terbanyak dengan 1.535, dan paling sedikit kota Dumai dengan 19 kasus.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |











































01
02
03
04
05


