PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Riau pada Bulan September 2022 sebesar US$ 272,09 juta atau mengalami kenaikan sebesar 47,49 persen dibanding nilai impor Agustus 2022 yang nilainya sebesar US$ 184,47 juta.

"Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya impor migas sebesar 2.517 persen dan impor nonmigas sebesar 37,08 persen," ujar Kepala BPS Riau Misfaruddin Rabu (19/10/2022).

Ia mengatakan untuk kenaikan impor nonmigas September 2022 terhadap bulan sebelumnya terjadi pada enam golongan barang.

Kenaikan impor yang terbesar dialami barang-barang di kelompok mesin-mesin/Pesawat Mekanik sebesar US$ 59,13 ribu (111,97 persen), diikuti oleh Pupuk sebesar US$ 24,08 ribu (77,65 persen), Bahan Kimia Organik sebesar US$ 4,72 ribu (64,24 persen), Benda-benda dari besi dan baja sebesar US$ 4,14 ribu (59,13 persen).

"Selanjutnya Garam, Belerang dan Kapur sebesar US$ 1,67 ribu (28,86 persen), dan Besi dan Baja sebesar US$ 0,86 ribu (10,25 persen). Sementara itu, untuk impor pada empat kelompok barang lainnya mengalami penurunan," cakapnya.

Lanjut Misfaruddin, selama Januari-September 2022, nilai impor Riau mencapai US$ 2,09 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 104,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang besarnya US$ 1,02 miliar.

"Kenaikan impor ini disebabkan oleh naiknya impor migas dan nonmigas masing-masing sebesar 117,32 persen dan 103,79 persen," terangnya.

Impor nonmigas selama Januari-September 2022 didominasi oleh mesin-mesin/Pesawat Mekanik US$ 727,02 juta (37,60 persen), kemudian Pupuk sebesar US$ 447,60 juta (23,15 persen), Bahan Kimia Anorganik US$ 98,80 juta (5,11 persen), serta Bahan Kimia Organik US$ 95,66 juta (4,95 persen) dengan kontribusi keempatnya mencapai 70,80 persen.

Secara keseluruhan, impor 10 golongan barang utama non migas pada periode Januari-September 2022 memberikan kontribusi sebesar 88,13 persen terhadap total impor nonmigas Riau.

Sementara itu, kontribusi impor nonmigas di luar 10 golongan barang utama sebesar 11,87 persen.

"Dari sisi pertumbuhan, impor 10 golongan barang utama pada Januari - September 2022 mengalami kenaikan sebesar 120,44 persen terhadap periode yang sama tahun 2021," pungkasnya.