Supporter PSPS Riau merusak kursi Stadion Utama Riau saat tim kebanggaannya kalah dalam pertandingan.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau Boby Rachmat mengatakan, retribusi pemakaian Stadion Utama Riau yang belum dibayarkan oleh pihak manajemen PSPS Riau yakni untuk Bulan Agustus 2022 dan ganti rugi kerusakan kursi.
Terhadap hal itu, pihaknya meminta kepada Konsulat Malaysia untuk membantu melakukan koordinasi terkait tunggakan retribusi dan ganti rugi kerusakan Stadion Utama Riau pasca-kerusuhan suporter PSPS Riau beberapa waktu lalu tersebut.
"Pascakejadian, sama-sama kita lihat kerusakannya, terutama untuk kursi, dan kesepakatannya diganti. Makanya kami juga minta kepada konsul Malaysia, bantu lah. Karena dia (Presiden PSPS, Norizam Tukiman, red) warga negara sana kan. Kita tunggu lah," kata Bobby, Rabu (19/10/2022).
Ia menjelaskan, untuk retribusi pemakaian Stadion Utama Riau sendiri yang baru dibayarkan adalah Bulan September, sementara Bulan Agustus belum.
"Kalau yang Bulan September sudah dibayarkan. Cuma itu aja. Pihak Presiden PSPS Norizam sampai sekarang belum ada kabar sama sekali," tukasnya.
Selain menyelesaikan tunggakan retribusi, manajemen PSPS Riau juga diharuskan mengganti rugi 579 kursi stadion yang dirusak suporter saat laga tandang PSPS Riau lawan PSMS Medan.
Sementara itu, saat ini PSPS di bawah manajemen Norizal Tukiman akan menjual saham miliknya sebesar 81 persen dengan nominal Rp 15 miliar jika ada yang berminat.
Diberitakan sebelumnya, sebagian saham PSPS telah dijual kepada warga Sumatera Utara.
Alasan penjualan itu dilakukan untuk memenuhi permintaan dari masyarakat Riau dan supporter Curva Nord 1955 yang sedari awal meminta untuk melepaskan semua sahamnya beserta partner.
Baca: 25 Persen Saham Dijual, Ini Pemilik Baru PSPS Riau
Presiden Klub PSPS Riau, Norizam Tukiman mengatakan, setelah melakukan diskusi dan rapat di tingkat atasan serta melihat faktor lain demi masyarakat Riau, ia bersedia untuk menimbang melepaskan semua saham tersebut, sejumlah 81%.
Adapun besaran jumlah tersebut berdasarkan jumlah akumulasi dari biaya akuisisi awal serta operasional klub, biaya itu termasuk yang akan diselesaikan tanpa memikirkan keuntungan
"Sekiranya ada individu, tokoh maupun perusahaan yang berminat silahkan melakukan pembayaran langsung secara penuh," cakapnya.
Baca: Muncul Isu Pemain Tidak Digaji, Manajemen PSPS Riau Ungkap Hal Ini
"Jika tidak ada yang berminat, kami akan melanjutkan pengelolaan klub hingga selesai dan tidak menutup kemungkinan perpindahan lokasi home base akan berlaku," sambungnya.
Akun instagram resmi @pspsriau juga mengeluarkan statement yang sama. Dalam postingan akun resmi ini juga menjelaskan mengenai permintaan dari masyarakat Riau dan Curva Nord 1955 khususnya untuk melepaskan semua saham milik Norizam Tukiman dan partner adalah sesuatu yang berat untuk dilaksanakan.
Baca: PSPS Riau Terbenam Dinilai salah Manajemen, DPRD Minta Pemerintah Menyelamatkan
"Memandang Presiden klub memegang prinsip apa yang beliau telah mulai perlu diselesaikan dan berniat ikhlas untuk memajukan prestasi PSPS Riau sejak awal.
Namun setelah melakukan diskusi dan rapat di tingkat atasan serta melihat faktor-faktor lain demi masyarakat Riau, Presiden Klub bersedia untuk menimbang melepaskan semua saham tersebut sejumlah 81% dengan syarat ada pihak yang dapat membeli saham tersebut dengan nilai yang ditawarkan sejumlah Rp. 15.000.000.000 (15 Miliar Rupiah).
Baca: GM PSPS Riau Diberhentikan Tidak Hormat oleh Top Management, Hanya Lewat Sambungan Seluler
Jika tidak ada yang berminat kami akan melanjutkan pengelolaan klub hingga selesai dan tidak menutup kemungkinan perpindahan lokasi home base akan berlaku. Info lebih lanjut silahkan mengirimkan surat resmi ke email pspsriaufc@gmail.com atau menghubungi langsung Bapak Agung Wathan di nomor 0821 7201 7557," tulis akun tersebut mengakhiri.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Olahraga, Riau |