Ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepala Seksi Kelembagaan Sumber Daya Kesehatan Hewan dan Pengawasan Obat, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, drh Revalita Budhiani mengatakan Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), saat ini memaksimalkan penyebaran PMK dengan membentuk check point untuk pengawasan lalu lintas hewan ternak yang masuk dan keluar Riau.
Saat ini terdapat lima check point di lima kabupaten yang berbatasan langsung dengan provinsi tetangga.
"Provinsi Riau sudah mengantisipasi dengan membentuk lima check point pada lima titik di kabupaten yang berbatasan dengan provinsi tetangga," katanya, Kamis (20/10/2022).
Perlu diketahui, check point merupakan salah satu dari lima langkah strategis penanganan PMK di Provinsi Riau. Keberadaan check point bertujuan untuk melakukan pengawasan lalu lintas dengan memperketat dan mengecek setiap kendaraan pengangkut ternak dan termasuk ternaknya.
Lima check point itu terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir tepatnya di Selensen yang berbatasan dengan Provinsi Jambi. Lalu ada di Kabupaten Kuantan Singingi yang berbatasan dengan Sumatera Barat, Kabupaten Rokan Hulu berbatasan dengan Sumatera Utara, Kabupaten Rokan Hilir yang berbatasan dengan Sumatera Utara, dan Kabupaten Kampar berbatasan dengan Sumatera Barat.
Lebih jauh, katanya, Kuantan Singingi merupakan daerah dengan kasus pelaporan PMK tertinggi di Provinsi Riau dengan total 1.535 kasus.
"Sampai saat ini memang yang paling tinggi Kuantan Singingi 1.535, dan angka kesembuhannya 1.474. Karena Kuantan Singingi adalah salah satu daerah yang potensi ternaknya cukup tinggi," ujar drh Revalita Budhiani.
"Kuantan Singingi dengan sisa kasusnya masih ada 55 ekor. Tapi InsyaAllah dalam waktu yang tidak terlalu lama akan turun. Karena amunisi sudah kami turunkan semua ke kabupaten dan kota, obat-obatan, sarana prasarana sudah kami turunkan semua," tambahnya lagi.
Ia menambahkan, selain Kuantan Singingi terdapat beberapa daerah dengan kasus pelaporan PMK yang tinggi, yaitu Kampar, Bengkalis, Indragiri Hulu serta daerah yang berbatasan dengan Sumatera Barat.
"Kuantan Singingi, Kampar, Bengkalis, Indragiri Hulu itu tinggi, dan beberapa daerah yang berbatasan dengan Sumatera Barat. Sehingga risiko untuk penyebarannya lebih besar, apalagi dekat dengan pasar pelangki," ungkapnya.***
Penulis | : | Satria Yonela/Nurul Annisa |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |