PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin mengatakan, meskipun saat ini kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Riau sedang tinggi dari data yang terangkum, namun, pihaknya belum berencana untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) DBD.
"Kalau untuk Satgas belum ada rencana," kata Zainal, Jumat (21/10/2022).
Daripada membentuk Satgas, kata Zainal, pihaknya saat ini meminta bantuan dan kekompakan dari masyarakat, untuk melakukan pencegahan DBD.
Salah satu cara yang tepat dan efisien, kata Zainal adalah, di setiap rumah harus ada kader - kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
"Kami akan terus sosialisasikan, setiap rumah warga harus ada juru pemantau jentik (Jumantik). Dan itu adalah anggota keluarga di masing - masing rumah," kata Zainal lagi.
Hal yang harus dilakukan, kata Zainal lagi, adalah dengan melakukan pengecekan secara berkala kamar mandi masing - masing rumah.
"Kamar mandi tempat utama bersarang. Maka, tiga hari sekali harus dikuras dan bersihkan. Harapannya pasti tidak ada telur, kalau tidak ada telur tidak ada jentik, dan kalau tak ada jentik pasti tak ada nyamuk. Jadi 3 M itu yang harus digiatkan," cakapnya lagi.
Untuk diketahui, dari data terbaru yang dirangkum Diskes Riau dari kabupaten kota, hingga saat ini sudah terjadi 1.671 kasus DBD yang menyerang warga Riau sepanjang tahun.
Dan dari data terbaru pula, pada Bulan September, dari 7 daerah yang sudah direkap terdapat penambahan 164 kasus DBD.
Kabar buruknya, terdapat penambahan kasus meninggal 2 orang pada Bulan September di Kabupaten Kampar.
"Sehingga total 13 orang meninggal dunia di tahun 2022," kata Kabid Pengendalian Penyakit Diskes Riau, Ridwan, belum lama ini.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |