Ade Hartati Rahmad
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Persoalan siswa kurang mampu yang tidak tertampung di sekolah negeri menjadi sorotan Komisi V DPRD Riau. Sebab, siswa yang kurang mampu ini berpotensi putus sekolah lantaran biaya di sekolah swasta cukup tinggi.
Anggota Komisi V DPRD Riau Ade Hartati Rahmat berharap sekolah swasta yang telah memiliki kemandirian secara ekonomi bersedia memberikan kuota bagi pelajar tak mampu, namun memiliki prestasi.
"Mereka juga berprestasi sehingga tidak menurunkan grade sekolah. Contohnya Darma Yudha, Darma Loka, Santa Maria, Al Azhar," kata Ade, Jumat (18/10/2022).
Politisi PAN itu menyebut, persoalan itu sudah dibahas Komisi V dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Riau. Menurutnya sekolah swasta yang mumpuni harus memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
"Sekolah seperti itu harus melihat juga anak-anak kita yang tidak mampu secara ekonomi namun mampu bersaing secara prestasi. Sehingga punya kesempatan yang sama," kata Ade.
Sejauh ini belum ada komunikasi dengan sekolah swasta dimaksud mengingat kesibukan Plt Kepala Disdik yang saat ini merangkap jabatan. Komisi V berencana menggelar rapat dengar pendapat dengan sekolah-sekolah tersebut untuk membahas persoalan itu.
"Karena kesibukan Plt kan dia juga asissten II Setdaprov Riau. Jadi terkendala itu. Ke depannya akan dibahas lagi soal ini," kata Ade.
Saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PDB) beberapa waktu lalu, daya tampung untuk calon peserta didik SMA/sederajat negeri di Pekanbaru hanya sekitar 7 ribu. Sedangkan jumlah lulusan SMP/sederajat mencapai 20 ribu lebih. Artinya, ada sekitar 13 ribu calon siswa SMA yang tidak tertampung.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Pendidikan, Riau |