PEKANBARU (CAKAPLAH) - Cekcok antara keluarga pasien dan petugas RSUD Arifin Achmad membuat geram sejumlah kalangan. Mulai dari netizen hingga Pengamat Kebijakan Publik Universitas Riau (Unri) M Rawa El Amady.
Rawa menilai, rumah sakit berplat merah itu sudah seharusnya diisi oleh orang-orang yang profesional. Sehingga, kejadian serupa tidak lagi terjadi di kemudian hari.
"Kepala rumah sakitnya harus diberhentikan. Semua pejabat yang diangkat secara politis diberhentikan," ujar Rawa, Ahad (30/10/2022).
Rawa menyebut, sudah saatnya dilakukan transformasi di tubuh RSUD Arifin Achmad. Salah satunya jabatan penting di rumah sakit itu harus diisi oleh kalangan profesional.
"Kalau mau ringan lagi ya kepala rumah sakitnya diberhentikan dan diganti oleh tenaga profesional bukan dari unsur pemda. Jadi pejabat tidak bisa ikut campur dalam hal operasional," kata dia.
Kejadian itu juga menjadi sorotan netizen di media sosial. Kebanyakan netizen menilai bahwa hal tersebut sudah biasa terjadi di Rumah Sakit milik pemerintah. Dan menganggap pelayanan di Rumah Sakit Swasta jauh lebih baik.
Selain itu netizen juga menganggap RSUD Arifin Achmad dari dulu suka mempersulit pasien.
Tak hanya itu saja, netizen bahkan sudah tidak kaget atas kasus seperti itu dan menilai pihak Rumah Sakit menganggap nyawa manusia adalah hanya sebuah kaleng bekas.
Hal ini terlihat dari komentar-komentar netizen di Instagram @cakaplah. Dari postingan yang diupload, baru beberapa jam postingan tersebut sudah disukai oleh ratusan netizen. Selain itu, postingan tersebut juga sudah mendapat komentar dari puluhan akun.
Seperti disampaikan oleh akun @kiki_handaya**** gak heran, makanya mending aku ke rumah sakit swasta yang melayani BPJS. Bahkan rumah sakit swasta melayani dengan baik pasien BPJS dibandingkan rumah sakit umum daerah sendiri
@anugerahpekan**** Wah kalau masalah itu sih sudah gak kaget lagi, nyawa bagi mereka hanya sebuah kaleng bekas
@riswandisk**** emang selalu begitu RSUD tuh, apalagi cara melayani pasien pake BPJS, kamar kosong dibilang penuh
@ridzuandi.ridzu**** itu hanya salah satu contoh bobroknya layanan RSUD, masih banyak kejadian yang tak terekspos karena keluarga pasien tak berani atau malas bicara
@tis**** gak heran lah, pecatlah kalau berani jangan cuma berani negur. Kenapa? Titipan atasan oknum tu? Kalo berobat BPJS digertak-gertak, disuruh nunggu dari pagi sampai sore bahkan sampai mau malam. Dahlah jorok, gak jujur, gak ada yang ramah, kalau target ente orang kaya ubah aja jadi swasta. Heran, ke rumah sakit mau sembuh malah jadi tambah sakit. Mending awal Bros Sudirman lebih jelas, kaya miskin sama aja pelayanan. Pecat aja karyawan kurang ajar kayak gitu, Pekanbaru masih banyak yang niat kerja tapi sulit dapat kerja. Masih banyak orang jujur di dunia ini, jangan yang busuk juga masih kalian tampung. Ibarat pepatah, jangan berak di piring nasi kau sendiri.
Diberitakan sebelumnya, keluarga pasien yang tengah berobat di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru marah-marah akibat merasa tidak dilayani dengan baik oleh petugas di rumah sakit pemerintah ini.
Sempat terjadi cekcok mulut antara keluarga pasien dengan oknum petugas yang mengatakan tidak memiliki alat untuk transfusi darah di saat pasien membutuhkan untuk segera dilakukan transfusi darah.
Melihat ada keributan, Direktur RSUD Arifin Achmad, Wan Fajriatul Mammunah langsung menghampiri kerabat dari pasien, dan mendengarkan permasalahan yang terjadi tersebut.
Wan mengaku bahwa permasalahan itu memang kesalahan dari oknum petugas RSUD Arifin Achmad dan ia pun meminta maaf kepada kerabat pasien.
"Kami meminta maaf kepada keluarga pasien, ini memang kesalahan dari petugas kami," singkatnya.
Padahal, baru-baru ini Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar meminta rumah sakit daerah untuk memberikan pelayanan maksimal kepada pasien.
Permintaan itu disampaikan Gubri, mengingat ia masih banyak mendapatkan laporan terkait pelayanan di rumah sakit pemerintah yang belum maksimal. Masih banyak masyarakat yang mengadukan langsung kepadanya.
"Saya masih sering dapat laporan ada pasien-pasien yang belum dilayani dengan baik. Terutama pasien yang tidak memiliki Jaminan Sosial Kesehatan," tegasnya.
Karena itu, ke depannya Gubri meminta agar rumah sakit pemerintah bisa terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan karena saat ini selain peralatan dan juga kualitas SDM, pelayanan juga menjadi faktor penting di rumah sakit.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |