Ketua DPP PKS Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Hendry Munief.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Meski belum ada penetapan peserta kontestasi untuk Pemilu 2024, sejumlah Partai Politik (Parpol) sudah memasang target tinggi. Seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memasang target kursi hingga tiga kali lipat dibanding Pemilu 2019.
Ketua DPP PKS Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Hendry Munief menargetkan partainya memperoleh suara dua hingga tiga kali lipat di Sumbagut. Sumbagut terdiri dari 5 provinsi, yakni Riau, Kepri, Aceh, Sumut, dan Sumbar. Riau termasuk yang diproyeksikan memperoleh suara tinggi.
"Dan untuk Pileg target kami DPR RI dapil Riau 1 dapat tiga kursi dan dua kursi di dapil Riau 2," kata Hendry, Senin (7/11/2022).
Di Provinsi Riau, saat Pemilu 2019, PKS Riau mendapatkan dua kursi di DPR RI. Sedangkan di DPRD Riau, PKS memperoleh tujuh kursi. Artinya, jika target tercapai, akan ada empat kursi di DPR RI dan 17 kursi di DPRD Riau.
"Kali dua. Namanya target. Ya syukur-syukur tetap. Itu udah syukur. Niatnya kali dua. Mohon doanya," kata Ketua Umum DPW PKS Riau H Ahmad Tarmizdi LC MA.
Sementara itu, Bendahara Umum DPW PKS Riau Markarius Anwar mengatakan, PKS Riau telah merampungkan proses kandidat untuk maju ke DPR RI pada Pemilu 2024 mendatang. Nama-nama kandidat sudah sampai ke DPP PKS, hanya tinggal menunggu pernyataan resmi dalam bentuk Surat Keterangan (SK).
"Jadi memang kebijakan partai untuk incumbent tetap semua dicalonkan. Kemudian banyak wajah baru dibandingkan dengan calon anggota DPR RI sebelumnya," kata dia.
Ia menjabarkan banyak orang baru yang mencalonkan diri baik di Dapil Riau 1 lagi Riau 2. Selain dari kader, juga ada tokoh di luar partai. "Banyak juga tokoh-tokoh yang bergabung dan berjuang dengan PKS yang ketika maju nanti tentu menjadi anggota PKS," jelasnya.
Sementara untuk calon legislatif di daerah, Markarius menjelaskan untuk tingkat provinsi sedang dalam penjaringan. Jadi, ada penjaringan di awal, semua masuk dari kabupaten hingga ke provinsi.
Secara bertahap pencalonannya diseleksi lagi kapasitasnya baik elektabilitas, kualitas intelektual, dan kemampuan ekonomi, dan lainnya, baru nanti dikerucutkan lagi.
"Terakhir baru kami kirimkan ke DPP," kata dia.
Ketua Fraksi PKS DPRD Riau itu menyebut, PKS saat ini sedang tahap evaluasi terakhir untuk tingkat kabupaten/kota.
"Kami mengundang DPD di daerah masing-masing. Ini rancangan kami, kalau nanti ada yang mengundurkan diri, ada sakit, maka akan ada pergantian yang sudah kami siapkan," kata Markarius.
Begitu pula, Anggota DPRD Riau dari Fraksi PKS Abdul Kasim. Di kontestasi Pemilu 2024, PKS mengedepankan kemauan masyarakat dalam penentuan kandidat Capres. Tujuannya agar sosok yang diusung dari PKS benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
"PKS ini menerima masukan masyarakat, karena memilih presiden untuk masyarakat Indonesia bukan partai. Jadi kami minta harapan-harapan nanti sesuai dengan masyarakat," kata dia.
Soal bagaimana cara PKS menyerap aspirasi masyarakat, Kasim menjelaskan, PKS melakukan survei dari pintu ke pintu. Lanjut dia, ada juga kegiatan Jaula di suatu perkampungan atau kecamatan.
"Dari situ nanti kami akan bersilaturahmi ke masyarakat dan mendengarkan juga aspirasinya. Kalau kesepakatan itu disetujui kandidat maka PKS akan mengarah ke kandidat itu," kata dia.
Kasim menuturkan saat ini sudah tampak komunikasi politik antara Nasdem, PKS, Demokrat. Ia menambahkan, ada kunjungan Anies ke PKS juga.
"Mungkin tak lama lagi akan diumumkan, mengingat rencananya tanggal 4 November Dewan Suro ke Riau, tepatnya di Siak," jelasnya.
Kasim juga mengatakan, memang ada beberapa nama yang muncul di PKS, karena sifatnya komunikasi politik sehingga hal itu lumrah terjadi.
"Setiap partai punya jagoannya masing-masing, partai juga punya kriteria. Kami PKS sebagai partai Islamis tentu mengarah ke situ untuk kandidatnya," kata dia.
Penulis | : | Ck4 |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Politik |