PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Riau Petroleum diberikan target sebesar Rp500 miliar untuk tahun 2023. Komisi III DPRD Riau ingin perusahaan plat merah itu bisa mencapai target yang diberikan.
Ketua Komisi III DPRD Riau Markarius Anwar mengatakan, terutama memenuhi target dalam pengelolaan Partipacing Interest (PI) 10 persen migas di wilayah kerja Provinsi Riau. Ia menyebut, yang sudah selesai itu WK Siak, artinya sudah ada keuntungan dari hasil produksi migas yang masuk per bulan ke rekening Riau Petroleum.
"Pemprov melalui Pak Sekda sebagai pembina BUMD, sudah menurunkan tim untuk mengaudit perusahaan ini. Kita belum bisa sampaikan berapa keuntungan yang didapat, karena masih proses (audit)," kata Markarius Anwar, Jumat (11/11/2022).
Ia menegaskan, Riau Petroleum harus berupaya mengejar target yang telah ditetapkan. Dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2023 target yang harus disetor ke daerah senilai Rp500 miliar.
"Kalau dari sisi PAD, pada 2023 target Rp500 miliar ini tentu harus segera digesa. Ini untuk penerimaan Pemprov sebagai pemegang saham dan kabupaten/kota sesuai dengan wilayah kerjanya," kata dia.
Politisi PKS itu berharap, pengelolaan PI 10 persen oleh BUMD dapat berdampak positif terhadap perekonomian daerah. Ia menyebutkan ada potensi PAD yang besar didapat dari bagi hasil pengelolaan migas ini.
Lanjut dia, wilayah kerja migas yang berlokasi di Mandau Bengkalis juga sangat potensial. Namun, pengurusan pengelolaan PI 10 persennya masih belum final.
"Yang besar itu potensinya sebenarnya ada di WK migas di Mandau dan sekitarnya. Ini masih berproses katanya sudah hampir final," kata dia.
Baca: Komisi III Nilai Belum Memuaskan, Riau Petroleum Diminta Gesit untuk Capai Target Dividen
Ia menambahkan, ada 10 tahapan yang harus dilalui. Menurut laporan sudah sampai ke tahap terakhir. "Kita berharap agar ini cepat disetujui," kata Markarius.
Saat ini, PT Riau Petroleum punya kesempatan untuk mengelola 7 peluang PI 10 persen, jatah bagi hasil Migas untuk daerah produksi. Namun sejauh ini, dari 7 peluang itu baru satu yang sudah terealisasi.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Riau |