![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau tahun 2023 sudah ketok palu. Di dalam APBD itu, ada anggaran tak terduga sebesar Rp200 miliar.
Anggota Banggar DPRD Riau Sugeng Pranoto menjelaskan, nantinya Biaya Tak Terduga akan digunakan untuk bencana alam yang tak bisa diprediksi. Bencana alam itu seperti banjir, longsor, hingga kebakaran hutan.
"Besarannya sekitar Rp 200 miliar. Paling sering kan saat ini banjir ya, jadi kemungkinan dipergunakan ke arah situ," kata Sugeng, Selasa (15/11/2022).
Kata dia, anggaran Rp200 miliar itu dinilai masih kurang, maka Gubernur Riau Syamsuar akan menyurati Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengkoordinasikan kekurangan anggaran guna mengatasi permasalahan di Riau.
"Selanjutnya kewenangan Kemendagri dalam menyetujui permohonan gubernur itu. Tapi nanti kalau 2023 tak ada bencana alam, maka dananya akan utuh dan nanti jadi Silpa," kata Sugeng.
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, setelah disahkan, Pemprov akan menindaklanjuti hasil kerja Banggar dengan menyampaikan hal ini ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. "Ini akan dilakukan fasilitasi Menteri Dalam Negeri. Semoga nanti cepat selesainya," kata Syamsuar.
Pemprov juga akan melakukan proses percepatan kegiatan lainnya, salah satunya dengan melakukan tenderisasi lebih cepat pada tahun ini. Agar, pekerjaan terkait dengan fisik dapat lebih cepat diselesaikan pada tahun 2023.
Soal program yang difokuskan dari APBD 2023, Pemprov akan tetap menyesuaikan pada program prioritas. "Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)," kata dia.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |











































01
02
03
04
05


