Agung Nugroho
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Hasil survey terkait elektabilitas partai politik menyatakan Partai Demokrat mengalami peningkatan elektabilitas yang cukup tajam hingga bulan Oktober 2022 kemarin.
Dari data yang dikeluarkan oleh Litbang Kompas tercatat Partai Demokrat mengalami kenaikan elektabilitas hingga 14 persen. Jumlah tersebut naik signifikan bila dibanding dengan hasil survey yang dilakukan pada Juni lalu, yakni sebesar 12 persen.
Dimana, Litbang Kompas melakukan survey dengan metode wawancara tatap muka mulai 24 September-7 Oktober 2022. Menariknya, dalam survey tersebut, Provinsi Riau menjadi salah satu daerah dengan kenaikan elektabilitas yang konsisten sejak tiga kali survey terakhir dilakukan.
Menanggapi hal itu, Ketua DPD Demokrat Riau Agung Nugroho mengaku sangat bersyukur atas hasil survey tersebut. "Alhamdulillah. Ini merupakan kerja keras semua kader Demokrat di Riau. Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh kader, simpatisan dan semua unsur Partai Demokrat di Riau yang telah bekerja keras," ucap Agung, Jumat (25/11/2022).
Selain itu, Agung menyebut bahwa kenaikan elektabilitas Partai Demokrat, juga dipengaruhi oleh sosok sang Ketua Umum, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Tentunya ini juga tidak terlepas dari bimbingan serta arahan yang selalu diberikan hampir setiap hari oleh Ketum Mas AHY dan Abangda Sekjen Teuku Rifky Harsya," cakapnya
Agung mengatakan bahwa hasil survey tersebut menjadi pemacu bagi pihaknya untuk bisa lebih maksimal. Sebab, realisasinya akan terlihat pada Pemilu 2024 mendatang.
Apalagi dirinya bersama kader Demokrat Riau juga memasang target tinggi untuk kemenangan Demokrat dan AHY sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden di Bumi Lancang Kuning,
"Kami menargetkan menang mutlak di Riau bila Mas Ketum AHY jadi capres/cawapres. Jadi menurut kami, masih butuh kerja keras yang berkali-kali lipat lagi. Kepada semua kader saya minta tidak euporia, jaga semangat untuk lebih maksimal lagi," pungkasnya.
Untuk diketahui, dikutip dari Kompas.Id, dalam survei yang dilakukan Litbang Kompas, elektabilitas Partai Demokrat menunjukkan tren meningkat pesat. Dari posisi partai papan menengah di Oktober 2021, meningkat ke partai papan atas pada Oktober 2022. Keterpilihan Demokrat kian mendekati elektabilitas Partai Gerindra.
Jika tren elektabilitas Partai Demokrat terus berlangsung seperti ini, bukan tidak mungkin susunan partai papan atas akan mengalami perombakan yang mengancam posisi Gerindra dan PDIP. Pengelompokan partai-partai papan atas ini mengacu pada parpol yang memiliki elektabilitas berdasar hasil survei di atas 10 persen. Hal ini bukan tak mungkin terjadi karena tren angka kenaikan (slope) elektabilitas Demokrat lebih baik daripada Gerindra dan PDIP.
Namun, mungkinkah elektabilitas Partai Demokrat akan kembali memimpin perolehan suara parpol sebagaimana yang pernah terjadi dalam Pemilu 2009, yaitu meraih 20,85 persen suara? Kemudian, seperti apakah kondisi dan momentum politik bagi potensi dominasi elektabilitas Demokrat?
Sisi kuat kenaikan elektabilitas Demokrat tampak dari aspek kuantitatif berupa profil demografi pemilih, aspek kualitatif momentum politik, dan narasi politik sebagai oposisi.
Dilihat dari demografi pemilih hasil survei, partai berlambang segitiga "mercy" ini beroleh banyak dukungan dari kelompok pemilih di wilayah-wilayah yang secara tradisional memiliki unsur-unsur berbasis massa corak keislaman-Melayu, wilayah politik yang banyak dikuasai Golkar di luar Jawa, yaitu Sulawesi Selatan, dan basis massa kawasan Islam-Sunda di Jawa Barat.
Kenaikan konsisten suara Demokrat dari tiga survei terpantau terutama pada wilayah Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan. Sementara sebaran suara responden yang sebelumnya sudah cukup loyal dan beralih menyatakan akan memilih Demokrat juga terlihat di NTB, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jakarta, dan Banten.