PEKANBARU (CAKAPLAH) - Bantuan Sosial dari Pemprov Riau kepada masyarakat yang terdampak inflasi akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM) saat ini baru terealisasi 28 persen. Sementara anggaran yang disiapkan sebesar Rp 15 miliar.
Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan bahwa saat ini di beberapa OPD masih belum maksimal menyalurkan bantuan tersebut.
"Dinas Perhubungan, PUPR itu masih banyak itu (yang belum tersalur), baru 28 persen. Bulan Desember harus udah terealisasi semua. Karena masyarakat ini perlu uang," kata Syamsuar, Senin (28/11/2022).
Syamsuar mengakui, bahwa para kepala OPD saat ini banyak takut untuk menyalurkannya karena khawatir, namun, Syamsuar mengatakan bahwa pihaknya sudah menggandeng Kejati.
Baca: Bansos Baru Terserap Rp1,6 Miliar, Sekda Riau Minta Bulan Ini Tersalurkan Semua
"Pihak Kejati udah siap untuk membantu, sehingga datanya valid dan tidak salah penyalurannya," cakapnya lagi.
Syamsuar mengatakan, bahwa hal ini harus dipercepat, agar masyarakat dapat segera untuk merasakannya.
"Anggarannya Rp 15 miliar, baru terealisasi Rp4,5 miliar. Maka harus cepat ya," tukasnya.
Bansos ini sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.07/2022 tentang Belanja Wajib Dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi tahun 2022. Maka pemerintah daerah wajib untuk menyalurkan 2 persen dari Dana Transfer Umum (DTU) untuk bantuan. Pemerintah Provinsi Riau sendiri sudah menganggarkan Rp15 miliar untuk bantuan sosial tersebut.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Riau |