PEKANBARU (CAKAPLAH) - Status siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Riau tahun 2022 resmi dicabut, seiring pemerintah setempat menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor pada 1-31 Desember 2022.
"Status siaga darurat Karhutla Riau tahun 2022 telah berakhir kemarin 30 November," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, M Edy Afrizal, Kamis (1/12/2022) saat penetapan status siaga darurat bencana banjir dan longsor Riau 2022.
Lebih lanjut Edy Afrizal mengatakan, selama penetapan status siaga Karhutla di Riau, total luas lahan yang terbakar seluas lebih kurang 1.245,97 hektare yang tersebar di 12 kabupaten/kota se-Provinsi Riau.
Edy Afrizal menyebut, luas lahan yang terluas terbakar berada di Kabupaten Rohul dengan luas 336 hektare dan di Rohil dengan luas 202,5 hektare.
Kemudian, sebaran lahan terbakar seluas 150,89 hektare di Kampar, 154,40 hektare di Bengkalis dan 114,20 hektare di Pelalawan. Selanjutnya, seluas 85,50 hektare terbakar di Inhil, sebanyak 79,25 hektare terbakar di Inhu. Kemudian, seluas 52,45 hektare terbakar di Dumai.
Untuk di Kepulauan Meranti sendiri terbakar seluas 32,35 hektare dan di Siak 18,56 hektare, lalu 19,38 hektare di Pekanbaru dan di Kuansing 0,50 hektare.
"Jadi luas lahan terbakar tahun 2022 terjadi penurunan seluas 11,98 persen dibandingkan tahun 2021 lalu. Kemudian untuk hotspot pada tahun ini terdeteksi sebanyak 1.631 titik, dan terjadi penurunan sebanyak 36,71 persen dibanding tahun lalu," terangnya.
"Dengan begitu, selama tahun 2022 Provinsi Riau bebas kabut asap, karena kebakaran hutan dan lahan masih bisa dikendalikan oleh tim satgas," pungkasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Lingkungan, Riau |