PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution mengatakan, dari data yang dicatat Dinas Kesehatan Provinsi Riau, hingga Agustus 2022 telah ditemukan sebanyak 7.869 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Provinsi Riau, yang mana 3.686 orang sudah dalam stadium AIDS.
Yang mengkhawatirkan, temuan kasus pada ibu rumah tangga(IRT), sebutnya, menduduki rangking ketiga terbesar, setelah kelompok usia produktif 25 - 45, dan remaja.
"Temuan kasus pada ibu rumah tangga menduduki rengking ketiga terbesar," cakap Edy.
Selain itu, kata Wagubri, karakteristik temuan kasus HIV/AIDS di Provinsi Riau sudah mengarah kepada populasi umum, yang mana jumlah terbesar berada di Kota Pekanbaru dengan temuan kasus sebanyak 4.639 orang.
Sedangkan jika dikelompokkan ke dalam kelompok usia, HIV terbesar banyak ditemukan pada kelompok usia produktif, yakni usia 25-45 tahun, kemudian remaja.
"Ini tentu menjadi keprihatinan kita semua, karena bagaimanapun hal seperti ini jika tidak diperhatikan secara khusus, saya khawatir perkembangannya akan menjadi semakin lebih besar lagi," jelas Wagubri.
HIV/AIDS, kata Edi Nasution, merupakan masalah sosial kemasyarakatan dan pembangunan. Oleh karenanya upaya penurunan penyakit menular pada kelamin ini harus diintegrasikan ke dalam program pembangunan nasional, program pembangunan di provinsi, hingga program pembangunan di kabupaten/kota.
Lantas, mengapa ibu rumah tangga rentan terhadap HIV/AIDS CAKAPLAH.com menelusuri beberapa literatur, dikuti dari website Promkes.kemkes.go.id, Kerentanan ibu rumah tangga rentan tertular HIV/AIDS ditengarai disebabkan oleh ketimpangan gender yang berdampak pada ketidakmampuan perempuan mengontrol perilaku seksual suami, seperti membeli jasa pekerja seks komersial dan memakai narkoba suntik.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |