(CAKAPLAH) - Awal Desember lalu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan nama-nama yang tergabung dalam kabinet Pemerintah Bersatu. Dari daftar itu, ada satu nama menteri yang mencuri perhatian.

Dia adalah Menteri Dalam Negeri, Saifuddin Nasution Ismail. Beberapa pihak menduga ia keturunan Indonesia.

Salah satu netizen, yang mencantumkan Jakarta sebagai tempat tinggalnya, bangga dengan penunjukan Saifuddin.

"Kerja bagus Pak Saifududdin Nasution, orang kami masuk dalam jajaran menteri di Negeri Jiran," kata dia di Twitter.

Saifuddin dalam berbagai kesempatan mengatakan dia memang keturunan Indonesia. Ketika wawancara dengan salah satu media asing, ia diminta menjelaskan silsilah keluarganya.

"Sempat ditanyakan silsilah ayah saya dari Sumatra [Indonesia]," kata dia di Twitter pada 2018 lalu, saat membagikan pengalaman dengan media asing itu.

Di cuitan lain, Saifuddin membalas komentar salah satu netizen yang bertanya soal Harun Nasution bin Yusuf bin Ulong Harun.

Saifuddin kemudian menjawab,"Harun Nasution adalah kakek saya. Aslinya tinggal di Ujung Lombang Langga Payung [Sumatra Utara]."

Di pemerintahan Malaysia, nama Saifuddin tak asing.

Di era Anwar sekarang, dia tak hanya menjadi Mendagri, tetapi juga menjabat sebagai senator atau Anggota Majelis Nasional. Saifuddin juga tercatat beberapa kali menduduki posisi penting.

Pada 2018 lalu, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Rakyat (PKR) Malaysia itu menjabat sebagai Menteri Perdagangan Koperasi dan Konsumerisme. Ia juga pernah menjadi anggota parlemen Machang pada 2008-2013.

Saifuddin juga sempat menjadi sekretaris Menteri Luar Negeri Malaysia Hamid Albar pada .

Sebelum di PKR, Saifuddin sempat bergabung dengan partai besar di negara itu, Organisasi Melayu Bersatu (UMNO) pada 1989.

Kemudian pada 1996-1997, Saifuddin menjadi Sekjen Pemuda UMNO, salah satu unit di partai besar itu.

Ia berada di posisi yang sama saat bergabung dengan Koalisi Barisan Nasional Muda pada 1997-1998.

Saat di Pemuda UMNO, Saifuddin sempat terlibat demonstrasi dari Masjid Nasional ke Pusat Perdagangan Dunia (WTC). Ia lalu keluar dari partai tersebut.

Kemudian pada 1999, ia bergabung dengan PKR. Di tahun ini pula, Saifuddin menjadi Dewan Tinggi di partai ini.

Lalu pada 2010 hingga saat ini, ia resmi menjadi sekretaris jenderal PKR.

Saifuddin lahir di Singapura pada 7 Desember 1963. Sebelum terjun ke politik, ia menamatkan pendidikan di Universitas Putra Malaysia, demikian seperti dikutip media lokal Malaysia, Berita Harian.