![]() |
Bupati Kepulauan Meranti, M Adil.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Bupati Kepulauan Meranti, M Adil angkat bicara terkait desakan permintaan maaf yang dilontarkan Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo, karena Adil sempat menyebut pegawai Kementerian Keuangan sebagai setan dan iblis.
Hal itu terkait ketidakpuasan Adil soal dana bagi hasil (DBH) yang tidak merata ke daerah yang dipimpinnya.
Dikonfirmasi CAKAPLAH.com terkait desakan minta maaf tersebut, Adil mengaku bahwa dirinya enggan meminta maaf seperti yang dikehendaki stafsus tersebut.
"Tidak ada minta maaf," ujar Adil singkat, Senin (12/12/2022).
Diberitakan sebelumnya, Kementrian Keuangan melalui Staff Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo mengeluarkan statemen dan keberatan atas pernyataan Adil yang mengatakan isi manusia di Kemenkeu adalah iblis atau setan.
Baca: Bupati Meranti Sindir Isi Kemenkeu 'Iblis atau Setan', Sekarang Dituntut Minta Maaf
"Kami keberatan Bupati Meranti M Adil yang sungguh - sungguh tidak adil dengan mengatakan pegawai kementrian keuangan iblis atau setan. Ini jelas ngawur dan menyesatkan. Karena Kemenkeu sesuai undang-undangan telah menghitung dan menggunakan data Kementrian ESDM dengan membagi dana bagi hasil, agar merasakan kemakmuran bersama sama," kata Yustinus.
Kemenkeu, sambungnya, juga telah mengalokasikan pada 2022 transfer ke daerah sebesar Rp 872 miliar atau 75 persen dari APBD Meranti, dan 4 kali lipat dari PAD Meranti sebedar Rp 222 miliar.
"Untuk itu, kepada saudara M Adil agar segera minta maaf secara terbuka dan melakukan klarifikasi agar tidak terjadi penyesatan publim yang lebih luas," tukasnya.
Sebelumnya, M Adil juga beberapa kali menjadi sorotan karena pernyataannya. Adil beberapa bulan lalu juga sempat dikabarkan terlibat perang dingin dengan Gubernur Riau, Syamsuar.
Adil menolak kunjungan kerja Syamsuar ke Meranti dan juga menolak hadir di acara yang gelar Pemprov Riau. Acara tersebut juga dihadiri Mendagri Tito Karnavian.
Pemkab Kepulauan Meranti menyebut aksi M Adil merupakan aksi protes terhadap Syamsuar. Protes itu dilayangkan karena Adil merasa wilayahnya dianaktirikan oleh Syamsuar.
"Itu bentuk protes terhadap kebijakan Pak Gubernur yang menganaktirikan Meranti. Khususnya dalam pembagian anggaran," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Meranti, Yusran, November lalu.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Kepulauan Meranti |









































01
02
03
04
05




