PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi langkah PT Perkebunan Nusantara V yang terus memperkuat usaha mikro kecil menengah hingga mampu bersaing dan tumbuh berkembang membuka lapangan kerja baru.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita, merujuk UMKM mitra PTPN V terdiri dari para pengrajin besi yang mampu bertahan dan bahkan meraup cuan besar meski dihantam badai pandemi. Ia mengatakan salah satu terobosan yang dilaksanakan PTPN V dalam memperkuat UMKM binaannya adalah melalui sertifikasi produk yang dihasilkan.
"Contohnya, kemitraan antara pelaku UMKM bersama PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) dalam hal alat dan mesin pertanian (Alsintan). Itu semua produknya memiliki SNI (standar nasional Indonesia," kata Reni dalam Forum Kemitraan UMKM/IKM dengan BUMN dan Usaha Besar di Exhibition Hall Smesco, Jakarta, akhir November 2022 lalu.
Mitra UMKM binaan anak Perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) itu adalah Rumbio Jaya Steel dan Mola Maju Basamo yang fokus pada produksi peralatan mekanisasi dan mesin pertanian. UMKM tersebut turut mejeng dalam kegiatan yang diinisiasi Kementerian Koperasi, Kemenperin, dan Kementerian BUMN tersebut.
UMKM binaan PTPN V itu menjadi salah satu wakil kelompok usaha mitra binaan di bawah naungan Holding Perkebunan Nusantara III Persero. Sejak menjadi mitra perusahaan pada 2019 silam, UMKM yang memberdayakan ratusan pandai besi di pedalaman Kabupaten Kampar, Riau tersebut terus berkembang hingga mencetak omzet sebesar Rp4 miliar sepanjang 2021 lalu.
Tak hanya itu, PTPN V juga terus memperkuat UMKM tersebut melalui sertifikasi SNI dari Badan Standarisasi Nasional.
Dengan begitu, Reni mengatakan UMKM yang bermitra dengan perusahaan terutama BUMN dapat menghasilkan produk yang sesuai standar nasional Indonesia. Selain produk bersertifikasi tersebut d
Lebih jauh, dia mendorong agar UMKM secara mandiri dapat terus memperbaiki kualitasnya pada produk yang dihasilkan. Menurut dia, angka kemitraan UMKM dengan BUMN masih relatif kecil sehingga peluang kerjasama terbuka lebar.
"Kalau dilihat angka kemitraan masih relatif kecil karena memang tahun lalu dalam upaya menjalin kontrak antar UMKM dengan BUMN, ada proses yang si pelaku UMKM
Ia berharap komunikasi intens yang dijalin tahun ini bisa berlanjut pada 2023 sehingga angka kemitraan bisa meningkat di masa mendatang.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki juga turut mendorong kemitraan antara UMKM dan BUMN. “Kemitraan ini kita ingin UMKM diintegrasikan, dapat rantai pasok BUMN. Jadi UMKM tidak usaha sendiri-sendiri lagi, tapi jadi bagian dari industri,” tutur Teten.
Upaya ini merupakan mandat dari Presiden Joko Widodo, agar UMKM naik kelas dari skala mikro menjadi skala industri. “Pak Presiden menugaskan untuk mendorong UMKM agar usahanya tidak mikro terus. Juga meminta BUMN dan usaha besar berbagi pekerjaannya kepada UMKM agar naik kelas,” sambung Teten.
Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin (12/12/2022) mengatakan perusahaan memiliki komitmen yang tinggi untuk mendorong UMKM di Bumi Melayu Riau agar terus tumbuh dan berkembang bersama PTPN V.
Komitmen tersebut ditunjukkan melalui beragam program seperti bantuan modal usaha, pembinaan pengembangan usaha, keterlibatan aktif UMKM dalam berbagai pameran hingga pendekatan program digitalisasi.
"Kita berkomitmen untuk terus mengembangkan UKM mitra binaan Perusahaan. Tidak hanya memberikan kapitalisasi, membeli hasil produksi, mendorong promosi, namun juga mendukung upaya-upaya UKM untuk terus tumbuh, diantaranya melalui sertifikasi SNI yang berguna untuk pengembangan usaha dan bersaing di tengah ketatnya kompetisi," kata Jatmiko.
“Hal itu merupakan bentuk sinergi kami dengan UKM agar mereka dapat tumbuh dan berkembang, serta memperluas pasar,” ujarnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi |