Ratusan massa menolak keberadaan Joker Poker di Pekanbaru.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Gelombang massa yang melakukan unjuk rasa, Senin (12/12/2022) sore hingga malam hari, memprotes dibukanya tempat hiburan Joker Poker Pub dan KTV ternyata tak berbuah manis. Tempat hiburan yang berada di Jalan Soebrantas tersebut hingga Selasa (13/12/2022) pagi ini masih belum dilakukan penyegelan.
Kepala Bidang Operasional dan Ketertiban Masyarakat (OKM) Satpol PP Pekanbaru Reza Aulia Putra saat dihubungi CAKAPLAH.com mengatakan pada intinya untuk proses penyegelan itu tidak bisa langsung dilakukan dalam hari itu juga.
"Karena kita tak bisa menabrak aturan dengan aturan, apalagi kita institusi pemerintah," ujar Reza, Selasa (13/12/2022).
Ia mengatakan proses penyegelan itu banyak tahapan yang harus dilalui. Sementara saat kejadian itu, pendemo meminta hari itu (Senin, red) tempat hiburan tersebut harus disegel juga.
Baca : Dipastikan Belum Kantongi Izin, Pemprov Riau Minta Manajemen Hentikan Operasional Pub Joker Poker
"Padahal kita sudah bikinkan berita acara Pol PP Line untuk mengantisipasi pelaku usaha agar tidak buka, tapi mereka (pendemo) tetap ngotot juga untuk tetap dikasih Pol PP line. Sebenarnya dari prosedur, pelaku usaha itu juga tahu. Mereka tahu proses penyegelan itu seperti apa," cakapnya.
Disampaikan Reza, dia mendapatkan informasi bahwa tempat hiburan Joker Poker Pub dan KTV ini mempunyai dua usaha yaitu KTV dan bar. Sementara yang tak ada izin hanya bar nya saja. Kalau karaoke ada izinnya. Dan untuk minuman beralkohol memang tak ada izin.
"Nah kalau memang mau disegel, ya cabut dulu donk izinnya oleh instansi yang memberikan izin. Ketika mereka sudah mencabut, di situlah Satpol PP bertugas untuk menyegel sesuai aturan yang berlaku. Kalau turun langsung di lapangan, kemudian kita langsung diberikan intervensi bahwasanya harus segel, itu tak bisa semena-mena, itu pasti pidana," ucapnya.
Intinya, lanjut Reza, jika semua izin yang ada dicabut, Satpol PP akan bisa langsung melakukan penyegelan. Itu yang akan menjadi dasar dalam menyegel pelaku usaha.
"Kita tadi malam itu sudah mencoba nyegel untuk menenangkan massa, tapi pelaku usaha menolak. Mereka mengatakan dasar menyegel itu apa, soalnya tahapan-tahapan untuk sampai di penyegelan itu belum kami jalankan. Dan dari instansi terkait juga belum menjalankan itu," sebutnya.
"Bahkan tadi malam itu hampir terjadi gesekan, jadi karena tak ingin terjadi ribut-ribut, akhirnya kami tinggalkan kegiatan itu, untung ada Kapolres datang," imbuhnya.
Lanjut Reza, Pj walikota juga sudah berkali-kali mengingatkan Satpol PP dan juga instansi terkait soal izin usaha ini.
Baca : Pol PP Line Tak Kunjung Dipasang di Pub Joker Poker, Massa Tetap Bertahan hingga Malam Hari
"Hari ini kami akan rapat terkait izin Joker Poker, hasil kesimpulan ini yang akan kita tindaklanjuti nantinya," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, ratusan warga mendatangai Joker Poker Pub dan KTV yang berada di komplek Panam Center, Jalan Soebrantas, Pekanbaru, Senin (12/12/2022).
Gabungan dari organisasi masyarakat tersebut datang ke tempat hiburan malam itu dengan membawa spanduk yang bertulisan penolakan hingga tuntutan penutupan Joker Poker Pub dan KTV.
Tidak hanya pria yang mengikuti aksi demo tersebut, ibu-ibu juga tampak bersemangat melakukan aksi penolakan tempat hiburan malam yang berada di kawasan Panam Pekanbaru itu.
"Kami di sini datang secara damai, secara santun dengan assalamualaikum, bapak-bapak dan ibu-ibu yang ada di dalam harus menyambut kami dengan santun serta hati yang lapang," ucap salah satu orator, Masril, Senin (12/12/2022).
Mereka serentak berteriak untuk menutup tempat hiburan malam itu, dikarenakan warga tidak terima serta dinilai mengganggu kenyamanan dan ketentraman masyarakat sekitar.
"Kami hanya meminta 2x24 jam tempat hiburan malam ini harus ditutup, kami siap melakukan aksi besar-besaran untuk menutup tempat ini," cakapnya.
Baca : Polisi Sebut Surat Izin Keramaian Pub Joker Poker Sudah Dicabut, Massa Tidak Percaya
Hingga saat ini, ratusan masyarakat tersebut masih tampak mengerumuni pintu masuk tempat hiburan malam ini. Mereka ingin masuk ke dalam untuk menyampaikan aspirasinya.
"Kita tidak minta ketemu manajemen, najis kami ketemu. Kami ingin tempat ini ditutup," ucap salah satu orator perempuan.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |