PEKANBARU (CAKAPLAH) - Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Provinsi Riau untuk Pemilu 2024 diprediksi mencapai 4 juta lebih. Jumlah DPT yang bertambah diperkirakan berpotensi juga menambah jumlah kursi untuk DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Riau.
Sejumlah bakal calon legislatif (Bacaleg) DPR RI asal Riau pun bereaksi meminta jatah kursi DPR untuk Provinsi Riau ditambah. Seperti Bacaleg dari Partai Golkar Karmila Sari.
Ia mengatakan, jika dibandingkan dengan daerah lain, kuota kursi perwakilan untuk Riau di Senayan sangat minim. Dia juga menyoroti soal proporsionalitas cakupan wilayah Dapil dan pemekaran daerah.
Ia meyakini, dengan penambahan kuota kursi untuk Riau, pemerataan pembangunan melalui sentuhan wakil rakyat bisa maksimal. Ia membandingkan dengan Sumatera Barat, yang DPT pada Pemilu 2019 lalu hanya 3,7 juta dan mendapat 14 kursi di DPR RI.
"Sedangkan Riau di Pemilu 2019 memiliki DPT sebanyak 3,8 juta tapi dapat kuota kursi DPR RI hanya 13," kata Ketua Fraksi Golkar DPRD Riau ini, Rabu (14/12/2022).
Ia mengungkapkan, pada Pemilu 2024 nanti jumlah DPT di Riau diperkirakan mencapai 4 juta lebih. Jumlah daftar pemilih sementara (DPS) sudah mencapai 4,1 juta.
Karmila mengatakan, perbedaan Riau dan Sumbar berdasarkan wilayah. Sumbar merupakan daerah yang banyak pemekaran berupa nagari-nagari dan ini berpengaruh terhadap jumlah wakil rakyatnya.
Sementara rencana pemekaran kabupaten di Riau seperti Indragiri Hilir sampai saat ini belum terlaksana. Di samping itu ada beberapa kecamatan yang belum terdaftar kode registrasinya.
"Ini lah yang kita minta untuk menjadi sorotan di Kemendagri, agar melihat sesuatu itu berdasarkan kondisi yang ada. Jika memang sudah ada kecamatannya ya dibantu agar segera mendapat kode registrasinya, kalau sudah menjadi kabupaten ya lebih baik lagi," paparnya.
Karmila juga mencontohkan Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis yang sudah padat penduduknya dan tidak cocok lagi kalau menginduk ke Bengkalis.
"Inilah yang dianjurkan untuk dilakukan pemekaran baru dan disahkan dengan kode registrasi. Ada dananya, ada infrastrukturnya, dan aparaturnya, sehingga biar lebih jelas," jelas Karmila.
Menurutnya, dengan penambahan kursi di Senayan, wakil rakyat jadi lebih fokus dalam menyalurkan aspirasi-aspirasi termasuk melakukan pengawasan APBD maupun APBN.
Selain Karmila, Bacaleg DPR RI dari PKS Markarius Anwar juga berharap agar penambahan kursi DPR RI tersebut jadi perhatian. Dengan jumlah wakil rakyat yang banyak di Senayan, kata dia, maka bisa lebih banyak menyerap aspirasi dan mengakomodir kepentingan masyarakat di Riau.
"Kita mengharapkan agar ada penambahan, tujuannya untuk pemerataan menyerap aspirasi rakyat," ujar Markarius yang akan maju Dapil Riau 1 dari PKS itu.