Pekanbaru (CAKAPLAH) - Menjelang penutupan tahun 2022, dua lembaga objek vital di Pekanbaru, Riau menggelar latihan dan simulasi penanganan keadaan darurat keamanan. Kedua objek vital nasional tersebut adalah Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dan PT PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Riau.
Latihan penanggulangan keadaan darurat keamaan (table top exercise) oleh PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru digelar di Gedung Graha Aviasi Bandara SSK II Pekanbaru. Sementara simulasi oleh PT PLN digelar di pelataran gedung PT PLN Kota Timur Jl. Dr. Sutomo, Pekanbaru, Kamis (22/12/2022).
EGM Bandara SSK II Pekanbaru, M Hendra Irawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Dirjen Perhubungan Udara Nomor 479 Tahun 2015 Tentang Petunjuk dan Tata Cara Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139.10.
Dimana Komite Penanggulangan Keadaan Darurat memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan pertemuan komite sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun dan tindak lanjut Keputusan Menteri Nomor KM 211 Tahun 2020 Tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional, yang dimana kami selaku Operator Bandar Udara wajib mengadakan Rapat Komite sebanyak 4 kali pertemuan dalam 1 tahun.
Kegiatan ini dihadiri oleh para pimpinan maupun perwakilan seluruh anggota komite penanggulangan keadaan darurat dan komite keamanan yang terdiri dari instansi internal maupun eksternal antara lain Lanud Roesmin Nurjadin, Basarnas, Polresta Pekanbaru, Badan Intelejen Daerah, Kodim 035 Pekanbaru, Dinas Kebakaran Kota Pekanbaru, BKMG, KKP, Imigrasi, Karantina, Airnav, Rumah Sakit di sekitar bandara, maskapai dan anggota lain.
Hendra Irawan yang pada kegiatan ini bertindak sebagai Ketua Komite mengungkapkan bahwa tujuan dari dilaksanakannya rapat ini adalah untuk menjaga efektifitas dokumen maupun SOP yang tertuang dalam dokumen Airport Emergency Plan (AEP) dan Airport Security Program (ASP).
"Selanjutnya meningkatkan peran aktif anggota komite dan meningkatkan kesadaran seluruh pihak akan pentingnya keselamatan dan keamanan penerbangan serta meningkatkan sinergitas, kolaborasi dan komunikasi antar anggota Komite Keselamatan dan Komite Keamanan Penerbangan Bandara SSK II Pekanbaru dalam melaksanakan tugas penanganan keadaan kondisi darurat kapan saja yang sewaktu waktu dapat terjadi," ucapnya.
Selanjutnya, Irawan berharap agar seluruh anggota komite nantinya akan senantiasa siap tanggap dalam merespons segala kemungkinan kondisi darurat yang mungkin dapat terjadi kapan saja dengan SOP yang telah teruji dan bersama-sama tetap solid menjaga keamanan mengingat keamanan merupakan tanggung jawab kita bersama.
Sementara itu Manager PT PLN UP2D Riau, Yoga Pratama Eduardo menyebutkan bahwa PLN yang merupakan objek vital nasional, harus bisa mengantisipasi berbagai hal. Ia menyebut simulasi ini diadakan juga sebagai bentuk persiapan, khususnya para pegawai agar bisa terhindar dari beberapa hal yang tidak diinginkan seperti huru-hara dan teror bom.
"Kami perlu mengadakan persiapan dari suatu situasi yang tidak kita inginkan, yang salah satunya adalah jika terjadi huru-hara dan teror bom. Ini juga kami lakukam untuk kesiapan pegawai, baik PLN UP2D maupun PLN ULP Kota Timur," cakap Manager PT. PLN (Persero) UP2D Riau.
Dalam simulasi tanggap darurat ini, beberapa pihak yang terlibat diantaranya seperti seluruh pegawai termasuk Tenaga Ahli Daya (TAD) PT. PLN (Persero) UP2D dan Kota Timur. Selain itu pihak Polda Riau dan Sat Brimobda Riau.
Dengan adanya kerja sama antara internal dan eksternal, Yoga berharap kedepannya ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, proses koordinasi bisa berlangsung lebih cepat sehingga proses evakuasi bisa cepat dan tanggap.
"Bersama dengan seluruh pegawai, kami juga bekerja sama dengan Polda Riau. Kedepannya semoga ketika diperlukan koordinasi, prosesnya lebih cepat. Jadi dari internal kami memiliki kesiapan untuk berkoordinasi dengan eksternal, dalam hal ini Polda Riau," pungkasnya.