PEKANBARU (CAKAPLAH) - Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Provinsi Riau tidak hanya berkembang di kalangan masyarakat umum. Beredar isu, LGBT juga merebak di kalangan pegawai Pemprov Riau. 

Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar saat mendapat laporan tersebut dengan tegas meminta agar pihak yang mengetahui ada pegawai Pemprov Riau berprilaku LGBT agar segera melapor. 

"Beritahu (Lapor) ke saya kalau ada pegawai Pemprov Riau seperti itu (LGBT)," tegas Gubri usai saat membuka Rakerda I MUI Provinsi Riau Tahun 2022, Selasa (27/12/2022) di Pekanbaru.

Menurutnya, untuk mencegah penyakit kelainan seksual tersebut tidak lain adalah memperbanyak mendekatkan diri kepada sang pencipta. "Pencegahan tidak ada yang lain, harus banyak ibadah, harus shalat berjemaah ke masjid, harus rajin baca Alquran," ujarnya. 

Gubri menyebut, LGBT merupakan penyakit yang bisa menular kemana-mana tanpa diketahui secara kasat mata.

"Penyakit LGBT ini menjadi tugas kita bersama untuk meneranginya, agar kita semua dapat kembali kepada ibadah masing-masing. Karena penyakit ini agak sudah membuktikannya," sebutnya.

Karena itu, Gubri Syamsuar dengan tegas mengajak semua kalangan untuk bersama melawan kelompok LGBT, agar negeri Melayu terhindar dari maksian dan murka Allah. 

Sebab, lanjut Gubri, untuk melawan kelompok LGBT dan menurunkan kasus HIV/AIDS tidak mungkin hanya dibebankan kepada pemerintah saja, namun semua pihak dapat terlibat dan memasifkan sosialisasi tentang bahaya LBGT bagi generasi penerus bangsa. 

"HIV/AIDS ada penyebabnya, tapi belum ada obat penyembuhannya, untuk itu mari bersama-sama masifkan sosialisasi bahaya LGBT, karena dapat merusak generasi penerus bangsa," jelas Gubri. 

Apalagi, jayanya masa depan bangsa ini ditentukan oleh generasi mudanya. Sehingga Gubri mengingatkan anak muda Riau tidak terjerumus HIV/AIDS dan LGBT.  

"Itu (HIV/AIDS dan LGBT) menjadi tantangan anak muda, untuk itu kita juga harus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Itulah benteng kita," tukasnya.