
![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Menjelang tutup tahun 2022 ini, Gubernur Riau, Syamsuar lagi - lagi mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar menghindari masuk dalam kubangan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender).
Katanya, kelompok LGBT yang dinilai menyimpang secara seksual, juga tumbuh subur di Provinsi Riau.
Apalagi, kata Syamsuar, miris melihat data bahwa sepanjang tahun ini ribuan masyarakat Riau terserang HIV /AIDS, dimana salah satu pengidap terbesarnya adalah di kalangan LGBT.
"Ini PR kita bersama, jangan coba - coba, tolong, jauhi dan hindari itu," kata Syamsuar.
Hal yang paling penting untuk membentengi diri, kata Syamsuar lagi, ialah dengan meningkatkan ibadah bagi semua agama.
"Tingkatkan ibadah kita, tingkatkan keimanan kita," tukasnya.
Untuk diketahui, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Zainal Arifin mengatakan saat ini di Riau terdapat 8.034 kasus HIV/AIDS.
Kasus ini tersebar di seluruh kabupaten/kota, dengan rincian Kota Pekanbaru paling banyak dengan 4.730 kasus.
Kemudian Bengkalis 721, Kota Dumai 631, Pelalawan 449, Rokan Hilir 388, Indragiri Hilir 349, Siak 186, Kepulauan Meranti 143, Rokan Hulu 141, Indragiri Hulu 111, Kampar 104, dan Kuansing 81.
"HIV/AIDS didominasi oleh karyawan, wiraswasta, atau usaha sendiri, ibu rumah tangga, dan masyarakat tidak bekerja," jelas Zainal Arifin.
Zainal Arifin menyebut perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap HIV/AIDS dengan meningkatkan peran promosi kesehatan terkait HIV/AIDS, yaitu dengan tersedianya tenaga promosi kesehatan terlatih, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga ke nelayan.
"Juga perlu upaya penanggulangan HIV di sektor hulu melalui kegiatan promotif dan preventif dengan melibatkan lintas sektor terkait," Zainal Arifin.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |










































01
02
03
04
05







