Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Juru Bicara Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Riau, drh Faralinda Sari mengatakan, bahwa sejak kasus pertama hingga penghujung tahun 2022 ini, sudah terdapat sebanyak 4.922 ternak di Riau terserang PMK.
Untuk diketahui, PMK mulai masuk ke Bumi Lancang Kuning pada 19 Mei 2022 lalu.
Kabar baiknya, kata Fara, hingga kini kasus aktif ternak yang masih terserang PMK di bawah 100 ekor.
"Saat ini sisa kasus aktif tinggal 63 ekor," kata Fara.
Ia mengatakan, bahwa dari total angka tersebut, 4.796 hewan ternak berhasil disembuhkan dengan diberi obat - obatan dan perawatan.
"Kemudian yang mati terdapat 32 ekor, dan yang dipotong paksa sebanyak 31 ekor," cakapnya lagi.
Ia menjelaskan, sejak kasus pertama hingga sekarang, PMK telah menyerang 9 daerah di Riau, dan ada tiga daerah yakni Pekanbaru, Rohil, dan Meranti yang belum terserang.
"Petugas terus memaksimalkan vaksinasi dan obat obatan," tukasnya.
Untuk diketahui, Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular. Penyakit ini menyerang semua hewan berkuku belah/genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba termasuk juga hewan liar seperti gajah, rusa dan sebagainya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |