PEKANBARU (CAKAPLAH) - Mantan Danrem 031/Wirabima Riau Brigjen TNI Muhammad Syech Ismed SE MHan disebut-sebut menjadi salah satu kandidat terkuat sebagai calon penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri).

Masuknya nama Jendral bintang satu ini menambah panjang deretan kandidat yang akan mengisi kekosongan posisi Gubri pasca Akhir Masa Jabatan (AMJ) Gubri Syamsuar dan Wakil Gubri Edy Natar Nasution.

Brigjen TNI Muhammad Syech Ismed merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1993. Ia menjabat Danrem 031/Wirabima sejak 9 April 2020 hingga 21 Januari 2022.

Brigjen TNI Muhammad Syech Ismed lahir di Kota Pekanbaru, pada tanggal 21 Maret 1970. Ia menamatkan sekolah di SD 001/Rintis (SD Teladan) Pekanbaru. SMPN 4 Pekanbaru dan SMAN 6 Pekanbaru (SMPP 49) (Saat ini SMAN 8)

Sejumlah jabatan penting pernah Ia emban, seperti Pama di Kodam III/Siliwangi Jabar. (Yonif 312/Kalahitam Subang dan Yonif 327/Brajawijaya Cianjur), Wadan Yonif 131/Braja Sakti Payakumbuh.

Kemudian Kasdim 0208/Asahan, Kabagmindik Seskoad Bandung, Danyon 132/Bima Sakti Bangkinang Kampar, Dansecaba Rindam I/BB Pematang Siantar, Dandim 0315/Tanjungpinang, Pabandya Sahlur Spersad Jakarta.

Selanjutnya, Aspers Kodam II/Sriwijaya Sumsel, Danmensis Secapaad Bandung, Paban III/Binkar Spersad Jakarta, Danrem 101/Antasari Kodam VI/Mlw Kalsel, Danrem 031/Wirabima Riau dan kini Kapoksahli Pangdam IM Aceh.

Masuknya nama Brigjen TNI Muhammad Syech Ismed, artinya ada dua Jendral TNI yang masuk ke dalam kandidat calon Pj Gubernur, selain Mayjen TNI Syachriyal E Siregar SE. Hingga hari ini, ada tujuh nama yang mencuat sebagai calon kuat Pj Gubri.

Pengamat Politik Universitas Islam Riau (UIR) Panca Setyo Prihatin mengatakan, terkait dengan penunjukan Pj Gubri karena habisnya masa jabatan gubernur di tahun 2023, maka proses penunjukan penjabat gubernur tersebut akan melalui serangkaian proses yang mengacu pada UU Nomor 10 tahun 2016 pasal 201 tentang pilkada.

Lanjut dia, presiden melalui Menteri Dalam Negeri akan melakukan serangkaian proses. Yang pasti, kata dia, PJ gubernur adalah setingkat pejabat madya.

"Tapi kita juga memahami bahwa jabatan gubernur ini adalah jabatan politik. Maka tarik menarik kepentingan pada pusaran kekuasaan tidak akan terhindari," kata dia.

Soal nama-nama yang muncul kepermukaan seperti Brigjend TNI Syeh Ismed dan Mayjen TNI Syachriyal E Siregar, serta lima nama lagi yang digadang-gadang akan maju bisa saja ini menjadi harapan publik. Tapi keputusan tetap menjadi ranah presiden melalui Mendagri.

"Secara aturan tidak ada larangan. Harapan kita tentu penjabat gubernur Riau adalah orang yang memahami kondisi daerah hari ini dan mampu menjaga kondusifitas," kata dia.***