

![]() |
ROHUL (CAKAPLAH)-Wacana Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menerapkan kembali Sistem Pemilihan Proporsional Tertutup dalam Pemilu Legislatif 2024 menuai tanggapan dari berbagai pihak.
Salah satunya dari Ketua DPRD Rohul Novliwanda Ade Putra. Ia menilai, sistem Proporsional Tertutup dikhawatirkan dapat memundurkan semangat demokrasi.
Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sedang mengkaji kemungkinan menggunakan sistem pemilihan proporsional tertutup pada Pemilu 2024. Meski demikian, Ketua KPU Hasyim Asy'ari menyebutkan sistem itu bergantung pada putusan judicial review yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi.
Novliwanda menyadari, proses Judicial Review terkait sistem Pemilu yang kini bergulir di Mahkamah Konstitusi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses demokrasi.
Namun jika merujuk dari aspek efektifitas, sistem Proporsional Terbuka yang selama ini diterapkan dianggap mampu memberikan kesempatan kepada kader partai untuk merebut hati masyarakat.
"Bagi baru, sistem Proporsional Tertutup akan menyulitkan kawan-kawan partai baru. Ini juga harus menjadi pertimbangan ada rasa keadilan terhadap peserta Pemilu yang harus dipenuhi," cakap Wanda.
Wanda mengatakan, rencana penerapan kembali sistem Proporsional Tertutup merupakan sebuah peringatan bagi peserta Pemilu dan penyelenggara tentang ancaman mundurnya demokrasi.
"Kita sudah pernah rasakan dari Proporsional Tertutup pada Pemilu tahun 2004, kemudian dengan semangat demokrasi kita lalu menggunakan Proporsional Terbuka setelahnya. Jika kembali lagi ke Proporsional Tertutup, kita rasakan kemunduran demokrasi karena pada dasarnya, semua partai harus diberikan starting dan rasa keadilan yang sama," tutup Novliwanda yang juga Ketua TIDAR Riau itu.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Politik |










































01
02
03
04
05

















