Muji Basuki
|
Keramaian mewarnai seluruh destinasi wisata di Indonesia pada penghujung tahun 2022 yang lalu, mulai dari gunung, danau, sungai, pantai, laut, museum, bangunan bersejarah, sampai tempat-tempat hiburan. Kemacetan terjadi pada jalur jalan menuju tempat-tempat wisata di berbagai daerah. Orang-orang dari daerah menuju kota, sementara orang-orang kota bergerak menuju kawasan wisata di daerah-daerah. Bagi masyarakat "berduit", keluar negeri menjadi pilihan berwisata akhir tahun bersama orang-orang yang dicintai.
Sebagai destinasi wisata terdekat dari Provinsi Riau, Sumatera Barat banyak diserbu oleh wisatawan asal Riau dan sekitarnya. Media-media online banyak memberitakan tentang padatnya objek-objek wisata oleh wisatawan asal Riau, ditandai salah satunya dengan banyaknya mobil berpelat nomor BM di Sumatera Barat, juga banyaknya unit mobil travel yang dialihkan rutenya ke arah Sumatera Barat akibat meningkatnya permintaan perjalanan ke daerah tersebut.
Maraknya destinasi wisata oleh para pengunjung di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2022 tidak terlepas dari mulai normalnya aktivitas masyarakat seiring melandainya kasus COVID-19. Dan puncaknya ditandai dengan pencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Presiden Jokowi, melalui Inmendagri Nomor 53 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 pada Masa Transisi Menuju Endemi. Inmendagri ini diterbitkan per 30 Desember 2022.
Inflasi Desember, Cerminan Meningkatnya Permintaan Akhir Tahun
Sesuai angka yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau pada 2 Januari 2022 yang lalu, inflasi Riau pada Bulan Desember 2022 secara yoy tercatat sebesar 6,81 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy pada Desember 2022, antara lain: bensin, beras, rokok kretek filter, angkutan udara, telur ayam ras, cabai merah, nasi dengan lauk, mobil, bakso siap santap, sewa rumah, dan lain-lain.
Fenomena meningkatnya mobilitas masyarakat pada akhir tahun ini terkonfirmasi dari angka inflasi untuk kelompok pengeluaran yang berhubungan dengan pergerakan masyarakat. Kelompok pengeluaran dengan angka inflasi Desember 2022 secara yoy yang tertinggi di Provinsi Riau adalah kelompok pengeluaran transportasi sebesar 16,19 persen, disusul dengan kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 9,12 persen, dan disusul oleh kelompok pengeluaran penyediaan makanan dan minuman/restoran yang mengalami inflasi sebesar 8,17 persen.
Memang inflasi bukan semata mengukur peningkatan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, akan tetapi paling bisa menjadi indikator yang secara cepat bisa melihat pergerakan harga komoditas yang salah satunya dipicu oleh peningkatan permintaan.
Triwulan II, Pelonggaran Masyarakat dan Libur Lebaran
Fenomena yang terjadi diakhir tahun 2022 sebenarnya kurang lebih mirip seperti yang terjadi pada momen liburan Idul Fitri pada bulan periode triwulan II 2022 yang lalu. Paling tidak ada 2 situasi yang membuat situasi akhir tahun 2022 relatif mirip dengan periode triwulan II 2022.
Pertama, baik pada akhir tahun 2022 maupun periode triwulan II 2022, kondisi pada periode yang sama di tahun sebelumnya relatif sama, yaitu sama-sama sedang dilanda krisis sosial ekonomi akibat krisis COVID-19 yang masih cukup tinggi pada tahun 2021.
Kedua, baik pada akhir tahun 2022 maupun periode triwulan II 2022, ada euforia masyarakat dalam menyambut pelonggaran mobilitas masyarakat yang bertepatan dengan momentum liburan hari raya keagamaan dan liburan sekolah.
Pada triwulan II 2022, ada momentum Ramadan, lebaran dan persiapan tahun ajaran baru. Ditambah lagi pada saat itu ada kombinasi antara kebijakan pelonggaran aktivitas masyarakat dan meningkatnya harga sawit, yang kedua faktor itu menjadi "perpaduan serasi" yang menstimulus perekonomian Riau di triwulan II 2022. Seperti terlihat melalui rilis pertumbuhan ekonomi Riau di link https://riau.bps.go.id/, secara qtoq di triwulan II 2022 perekonomian Riau tumbuh sebesar 0,29 %. Pertumbuhan qtoq di triwulan II 2022 ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan qtoq di triwulan I 2022 yang terkontraksi -0,57% dibandingkan Triwulan IV 2021.
Faktor Ramadan, lebaran dan persiapan tahun ajaran baru biasanya disebut sebagai seasonal factor (faktor musiman) yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan triwulanan. Akan tetapi untuk kasus 2022, Ramadhan, lebaran dan persiapan tahun ajaran baru ternyata juga berpengaruh terhadap pertumbuhan year on year (yoy). Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi Riau yoy sebesar 4,88 % dibandingkan triwulan II 2021, padahal pada triwulan II 2021 juga ada momentum Ramadan, lebaran dan tahun ajaran baru. Pertumbuhan Triwulan II 2022 secara yoy ini bahkan lebih tinggi dibandingkan Triwulan I 2022 yang sebesar 4,72 %.
Dilihat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Riau ini salah satunya dipicu oleh peningkatan konsumsi rumah tangga yang tumbuh secara yoy sebesar 5,15 % . Adapun sub komponen konsumsi rumahtangga yang mengalami pertumbuhan yoy cukup tinggi yaitu sub komponen transportasi dan rekreasi yang tumbuh masing-masing sebesar 15,66 % dan 15,32 %. Secara konsep, yang dimaksud dengan subkomponen transportasi di dalamnya juga termasuk pembelian kendaraan baru baik roda 4 maupun roda 2 oleh rumahtangga.
Pertumbuhan pembelian kendaraan roda 4 dan roda 2 (baik baru maupun bekas) oleh rumahtangga di Riau terlihat dari pengurusan Bea Balik Nama (BBN) Kendaraan Bermotor I dan II. Pada triwulan II 2022, secara yoy pertumbuhan BBN KB I dan II untuk kendaraan plat hitam roda 2 maupun roda 4 jenis minibus secara yoy tumbuh secara sangat signifikan.
Peningkatan penjualan kendaraan roda 4 oleh rumah tangga diduga disebabkan karena adanya kebijakan dibolehkannya mudik dan libur lebaran, yang bertepatan dengan sedang naiknya rata-rata harga TBS selama beberapa bulan sebelumnya.
Kedua hal tersebut mendorong rumahtangga melakukan pembelian kendaraan roda 4, baik baru maupun bekas. Sedangkan peningkatan penjualan roda 2 oleh rumah tangga diduga disebabkan karena kebijakan pembelajaran tatap muka secara offline pada tahun ajaran baru 2022, yang mendorong rumahtangga membeli kendaraan roda 2 sebagai sarana transportasi anggota rumah tangganya yang sekolah/kuliah.
Situasi yang mirip terjadi di akhir tahun 2022 yang lalu. Dimana ada momen libur Nataru (natal dan tahun baru), pencabutan larangan mobilitas PPKM, dan juga harga sawit yang sudah relatif baik dan stabil, menjadi faktor-faktor yang relatif menyerupai apa yang terjadi pada periode triwulan II 2022.
Konsumsi Rumah Tangga Hanya Salah Satu Faktor Perekonomian
Salah satu indikator lain akibat meningkatnya mobilitas masyarakat pada penghujung tahun 2022 adalah meningkatnya penjualan kendaraan di Provinsi Riau. Penjualan mobil pada bulan November sebanyak 3.954 unit, naik dari penjualan bulan Oktober yang sebanyak 3.711 unit. Dealer mobil Honda di Pekanbaru Riau mengakui adanya peningkatan penjualan mobil pada tahun ini, apabila dibandingkan periode sepanjang 2021 lalu. "Kalau dibandingkan untuk penjualan mobil tahun ini dari Januari-Oktober 2022 itu total sales sudah bisa sama dengan total penjualan di tahun lalu atau Januari-Desember. Perkiraan kami kenaikannya bisa 10 persen sampai 20 persen dari tahun lalu," ujar Asisten Sales Manager Honda Soekarno Hatta Moko Dwi Aryanto, Rabu (30/11/2022)
Kondisi perekonomian di triwulan IV 2022 tentu bukan hanya ditentukan oleh fenomena meningkatnya konsumsi masyarakat terutama dalam momen libur Nataru yang lalu, tapi juga akan ditentukan oleh banyak faktor yang lain. Dari sisi pengeluaran, kondisi perekonomian akan juga dominan dipengaruhi oleh nilai investasi fisik maupun non fisik, juga kinerja ekspor dan konsumsi pemerintah. Sementara dari sisi lapangan usaha, kondisi perekonomian Riau di triwulan IV 2022 akan ditentukan dari sejauh mana kinerja industri manufaktur, pertanian khususnya perkebunan, pertambangan dan energi, serta konstruksi dan perdagangan.
Akan tetapi, untuk mengetahui bagaimana kinerja perekonomian Riau pada triwulan IV 2022, menarik menantikan rilis pertumbuhan ekonomi yang akan dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau pada awal Februari 2023 yang akan datang. Selamat menunggu.
Penulis | : | Muji Basuki (Statistisi di BPS Provinsi Riau) |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Cakap Rakyat |