PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang tahun 2022 lalu Provinsi Riau mengalami inflasi year on year atau inflasi tahunan Desember 2021 ke Desember 2022 sebesar 6,81 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,05. Kemudian secara bulan ke bulan atau periode Desember 2022 saja Riau mengalami inflasi sebesar 0,91 persen.
Kepala BPS Riau Misfaruddin mengatakan dari 3 kota acuan IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi tahunan yaitu, Kota Pekanbaru sebesar 7,04 persen, Kota Dumai sebesar 6,46 persen dan Kota Tembilahan sebesar 4,82 persen.
"Inflasi tahunan Riau terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transportasi sebesar 16,19 persen, diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 9,12 persen," ujar Misfaruddin, Jumat (6/1/2023).
Kemudian inflasi tahunan Riau juga disumbang dari kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 8,17 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,98 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 6,56 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 3,40 persen.
Selanjutnya ada juga kontribusi dari kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,57 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,36 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,32 persen dan kelompok pendidikan sebesar 0,41 persen.
Di sisi lain satu kelompok mengalami deflasi yoy yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,29 persen.
Dia menguraikan sejumlah komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi tahunan pada Desember 2022, antara lain bensin, beras, rokok kretek filter, angkutan udara, telur ayam ras, cabai merah, nasi dengan lauk, mobil, bakso siap santap, sewa rumah, dan lainnya.
"Sementara beberapa komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi bulanan pada Desember 2022, antara lain cabai merah, angkutan udara, telur ayam ras, tomat, ayam hidup, daging ayam ras, cabai rawit, emas perhiasan, jengkol dan minyak goreng," ungkapnya..
Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, seluruh kota mengalami inflasi yoy, dengan inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 7,76 persen, diikuti oleh Kota Padang sebesar 7,38 persen dan Kota Pekanbaru sebesar 7,04 persen.
Sedangkan inflasi yoy terendah terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 4,17 persen. Berdasarkan urutan inflasi yoy kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut yakni Pekanbaru urutan ke-3, Dumai urutan ke-5 dan Tembilahan urutan ke-23.