Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.
Kesepakatan tersebut ditandatangani hari ini, Senin (9/1/2023), oleh Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah.
Dimana kuota haji Indonesia tahun 2023 sebesar 221.000 jemaah. Kuota tersebut terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Adapun untuk petugas, tahun ini kita mendapat 4.200 kuota.
Terkait hal itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Riau, Mahyudin mengatakan, kuota haji 221.000 jemaah pada tahun 2023 tersebut merupakan kuota normal sebelum pandemi Covid-19.
"Jadi sebelum pandemi Covid-19, kuota haji kita segitu (221.000 jemaah). Karena kemarin Covid-19, sehingga kuota dikurangi lebih dari separuh. Namun sekarang sudah kembali ke kuota normal seperti tahun 2018 dan 2019," kata Mahyudin kepada CAKAPLAH.com, Senin (9/1/2023).
Dengan kuota haji tahun 2023 kembali normal, lanjut Mahyudin, maka kuota haji Provinsi Riau pada tahun 2023 sebanyak 5.060 jemaah, termasuk petugas.
"Kuota Riau 5.060 jemaah itu kembali seperti normal seperti dulu. Itu secara otomatis kuotanya," sebutnya.
Disinggung apakah jemaah yang sebelumnya tidak berangkat karena pandemi Covid-19, apakah akan menjadi prioritas pada keberangkatan haji tahun 2023, Mahyudin menyatakan, jika kuota haji sudah ada urutan porsi.
"Jadi jemaah yang kemarin tahun 2022 tidak berangkat, termasuk usianya yang lewat 65 tahun tahun 2022 sudah dipanggil, maka otomatis masuk tahun ini. Karena tahun kemarin dia tidak masuk. Termasuk umur jemaah 67 tahu, karena kemarin ada pembatasan umur 65 tahun, maka tahun ini terpanggil dari kuota Riau sebanyak 5.060 jemaah," tukasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |