JAKARTA (CAKAPLAH) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi kebijakan sekolah lima hari atau Full Day School yang masih menimbulkan pro dan kontra. JK menilai kebijakan sekolah lima hari sebenarnya bukan sesuatu yang baru.
"Soal lima hari sekolah itu sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Di kota-kota besar di Jakarta dan banyak juga kota-kota lain itu sudah dijalankan, khususnya sekolah-sekolah swasta dan sekolah-sekolah negeri di Jakarta sudah menjalankan lima hari itu," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Selasa (15/8).
Menurutnya, hal tersebut adalah pilihan bagi tiap-tiap sekolah yang menjalankan. Perpres yang akan muncul nantinya tidak lagi mengatur soal jam belajar dan mengajar entah itu lima hari atau enam hari.
"Iya, artinya tidak wajib. Mula-mula kan dikira harus semuanya (wajib). Ini tidak," ujar JK kepada awak media.
"Tapi sekali lagi itu pilihan. Jadi banyak sekolah-sekolah yang sudah melangsungkan itu seperti sekolah-sekolah di Jakarta," sambung JK.
Terkait polemik yang belakangan terjadi, JK menyebut bahwa hal tersebut merupakan akibat dari miskonsepsi banyak pihak soal pemahaman kebijakan.
"Polemik itu terjadi karena menganggap itu kewajiban, padahal itu hanya pilihan. Kalau pilihan kan terserah kemauan sekolah itu, dan tentu kemauan orang tua, serta pimpinan daerah. dan umumnya itu terjadi di kota-kota besar saja," imbuhnya.
Editor | : | Jef Syahrul |
Sumber | : | Kumparan.com |
Kategori | : | Nasional, Pendidikan |