MERANTI (CAKAPLAH) - Setelah beberapa tahun ditiadakan tahun ini event wisata Perang Air kembali dilaksanakan di Selatpanjang, ibukota Kepulauan Meranti, Riau. Event yang juga dikenal dengan nama Cian Cui itu akan digelar mulai tanggal 22 hingga 27 Januari 2023.
Kepastian akan adanya Perang Air pada momen Imlek tahun ini dipaparkan dalam rakor bersama banyak pihak terkait di Gedung Hijau Kantor Bupati Kepulauan Meranti Jalan Dorak Selatpanjang, Jumat (13/1/2023) siang.
Rapat itu dipimpin Sekda Bambang Suprianto MM, dihadiri Plt Kadis Kepopar Ratna Juwita Sari SFarm, Kabag Ops Yudi Setiawan, perwakilan FKUB, PSMTI, Ormas dan beberapa pihak lainnya.
Dalam rakor itu, membahas aturan-aturan yang harus dipatuhi selama pelaksanaan perang air. Selain itu, juga menerima masukan-masukan dari banyak pihak agar perayaan Imlek berjalan lancar. Salah satu yang dipertanyakan peserta rapat adalah jadwal membunyikan petasan. Bunyi-bunyian ini diharapkan bisa diatur waktunya agar tak mengganggu warga di saat jam istrahat (tengah malam).
Plt Kadis Kepopar Ratna Juwita Sari ketika diwawancara mengatakan, pasca pandemi Covid-19, ini merupakan tahun pertama dilaksanakan event perang air di Selatpanjang. Nantinya, perang air dilaksanakan mulai pukul 15:00 hingga 18:00 WIB
"Dengan catatan, ketika masuk jadwal Salat Ashar, perang air kita stop sementara. Itu nanti pihak keamanan lah yang tahu teknisnya," kata Ratna.
Seremoni pembukaan Perang Air, kata Ratna, baru dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2023. Dimana, rencananya Bupati Adil langsung akan membuka event ini. "Kenapa kita pilih tanggal itu, karena pengalaman sebelum ini, 5 hari Imlek itulah puncak kedatangan wisatawan ke Selatpanjang. Nantinya Pak Bupati akan ikut main perang air, membaur bersama masyarakat," ungkap Ratna.
Kemudian, disampaikannya lagi, dalam perang air 2023, kendaraan yang dibolehkan hanya roda dua (sepeda motor) dan roda tiga (becak dan bajaj). Sedangkan roda empat, mobil atau pun pick up, tidak dibenarkan.
Selain itu, juga tidak dibenarkan menggunakan air kemasan, air berwarna, air kotor dan senjata rakitan yang dibuat menggunakan paralon. Pelarangan ini dibuat demi kebersihan dan faktor keselamatan peserta perang air.
"Untuk memeriahkan kunjungan wisatawan, malamnya kita adakan Meranti Night Carnival di Taman Cik Puan dan Kantor Bupati," tambah Ratna.
Terpisah, Kabag Ops Yudi Setiawan mengaku pihaknya siap menyukseskan pelaksanaan Perang Air di Selatpanjang. Nantinya mereka akan tetap melakukan rekayasa jalan demi lancarnya event ini. Rekayasa jalan, kata Yudi, telah diterapkan selama dua tahun, sejak 2017 hingga 2018, dan itu sangat efektif.
"Nantinya, mulai pukul 17.30 atau 17.45 WIB, kita langsung arahkan peserta perang air untuk memasuki jalan yang bukan rutenya. Ini untuk memecahkan arak-arakan rombongan, kalau tidak nanti mutar terus mereka. Rekayasa jalan sudah kita terapkan sejak 2017 dan 2018, ini cukup efektif," ujar Yudi.
"Tinggal lagi, pasa saat pelaksanaan Salat Ashar. Nantinya kita buka jalur untuk memudahkan warga menuju masjid. Bisa saja nanti perang air stop dulu selama azan berkumandang. Teknisnya akan kita bahas detil dengan pihak terkait nantinya," tambah lelaki hobi bersepeda itu lagi.
Perang air, merupakan event yang diadakan pada momen Imlek di Selatpanjang. Event tahunan ini mampu menarik minat ribuan wisatawan untuk datang berkunjung ke Kota Sagu.
Tak hanya wisatawan lokal, wisatawan manca negara pun biasanya datang ke Selatpanjang. Event Perang Air dilaksanakan selama 6 hari setiap siang hingga sore hari.
Peserta perang air, akan mengelilingi jalan yang menjadi rute tetap (Jalan Ahmad Yani - Diponegoro - Kartini - Imam Bonjol) menggunakan sepeda motor dan becak. Selama waktu pelaksanaan, peserta akan mengelilingi rute sambil serang-serangan dengan warga di pinggir jalan. Warga di sepanjang rute, menyiapkan air untuk menyirami peserta perang air yang lewat di depan mereka.
Peserta tak hanya dari warga Tionghoa. Wisatawan, penduduk lokal membaur dan basah-basahan di sepanjang rute. (ADV)
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kabupaten Kepulauan Meranti, Pemerintahan |