Gubernur Riau Syamsuar
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar meminta dinas terkait untuk menyiapkan langkah kongkret pengendalian inflasi di Provinsi Riau.
Pasalnya saat ini inflasi di Riau mencapai 6,81 persen yang disebabkan naiknya harga beras premium, terutama di Kota Pekanbaru.
Gubri mengatakan, dari persentase dari BPS nasional yang berpengaruh terhadap inflasi di Riau itu adalah Pekanbaru.
"Jadi Pekanbaru itu yang menyumbang inflasi itu adalah beras, 19 persen dari beras. Itu langsung kepala BPS yang persentase," kata Gubri saat rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama OPD di lingkungan Pemprov Riau, Jumat (20/1/2023).
Karena itu, Gubri meminta OPD terkait untuk melakukan operasi pasar secara terus menerus, agar inflasi di Pekanbaru akibat tingginya harga beras dapat dikendalikan.
"Pekanbaru ini harus terus dilakukan operasi pasar terus menerus sampai bulan Desember mendatang," pintanya.
Selain itu, lanjut Gubri, tingginya harga beras premium di Pekanbaru ini disebabkan tinggi konsumsi beras premium. Karena itu perlu dilakukan intervensi agar harga beras tidak melambung terus.
"Rata-rata konsumsi masyarakat Pekanbaru ini beras premium. Itu makanya Dinas Pangan dan Holtikultura Riau dapat mengambil beras dari kabupaten untuk dijual di Pekanbaru, karena saya dapat informasi beras premium ini ada juga di Siak dan Kampar. Kemudian untuk pemasarannya itu tegas Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Riau kepada pedagang," pintanya.
"Jadi jangan kita diam saja. Artinya jangan kita tergantung terus pada pasar dengan beras dari provinsi tetangga. Kalau seperti itu terus tidak akan mungkin inflasi ini turun. Makanya harus ada langkah gerakan dan langkah kongkret kita," tukasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Riau |