
![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Hj. Yenny Delyani SE kembali terpilih menjadi ketua organisasi Wanita Islam Provinsi Riau periode 2022-2027.
Yenny Delyani terpilih melalui Musyawarah Wilayah (Muswil) VI yang digelar di Hotel Evo Pekanbaru Jalan Sudirman, Sabtu (28/1/2023).
Wakil Ketua II DPP Wanita Islam Misharti yang hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa wanita Islam merupakan organisasi yang sudah lama ada di Riau dan di Indonesia.
"Dan hari ini Wanita Islam Riau menggelar Muswil untuk mencari pemimpin baru. Seorang pemimpin harus mempunyai inovasi baru, pemimpin yang mempunyai khittah syariat Islam yang sesuai dengan panji-panji wanita Islam itu juga bisa dilakukan," ujar Misharti, Sabtu (28/1/2023).
Ia mengatakan wanita Islam sekarang sudah mempunyai inovasi baru. Wanita Islam yang dulu lebih identik kepada kegiatan yang hanya kegiatan agamis, sekarang sudah lebih mekar dan sudah banyak kegiatan yang dibina oleh wanita Islam.
"Ada dua program unggulan di Wanita Islam yaitu Bunda Wakaf dan Bunda Cerdas. Untuk Bunda Wakaf kita akan mempersiapkan dana abadi umat yang akan kita peruntukkan dengan tujuan kesejahteraan masyarakat," sebutnya.
Selanjutnya Bunda Cerdas adalah dimana dalam mempersiapkan anak-anak menjadi anak yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta Iman dan takwa, seorang anak juga harus cerdas melihat bahwa globalisasi ini sudah semakin marak dan gadget sudah tak asing lagi.
"Oleh karena itu melalui Bunda Cerdas wanita Islam memfasilitasi dan bekerjasama dengan salah satu marketplace dengan sistem yang baru untuk melakukan bimbingan belajar untuk anak-anak kita, tak hanya materi pelajaran umum tapi juga rohani," ungkapnya.
Disampaikan Misharti, untuk organisasi Wanita Islam Riau saat ini sudah cukup bagus jika dibanding dengan organisasi wanita Islam di 34 Provinsi lainnya. Hal ini karena Wanita Islam Riau sudah mempunyai aset yang memang organisasi wanita Islam yang lain tidak ada.
"Hanya saja kita memang perlu inovasi-inovasi baru dan kita perlu kepengurusan yang mekar artinya kepengurusan itu tidak hanya di provinsi tetapi di kabupaten kota juga sudah harus terbentuk dan ini adalah target untuk kepengurusan yang baru," ucapnya.
Sementara itu Dr Eniwati Chaidir MA selaku penasehat Wanita Islam Riau mengatakan Musyawarah Wilayah merupakan salah satu ajang bagi suatu organisasi untuk memilih pengurus periode kedepan.
"Harapan saya sebagai penasehat wanita Islam Provinsi Riau, Muswil ini dapat menghasilkan program kerja yang realistis. Selain itu tentunya kita berharap juga terpilih pengurus yang bersedia berjuang untuk membesarkan organisasi wanita Islam," ujar Eniwati.
Ia mengatakan setelah terpilih ketua baru, tahapan selanjutnya adalah menunggu SK dari pusat dan dilakukan pelantikan.
"Dan diharapakan akan langsung diiringi dengan realisasi program kerja yang sudah dihasilkan dari musyawarah ini," jelasnya.
Ketua terpilih Yenny Delyani menyampaikan langkah awal yang akan dilaksanakan adalah membentuk kepengurusan di daerah. Karena saat ini baru terbentuk di 5 daerah.
"Kita akan segera bentuk kepengurusan wanita Islam di daerah. Sampai saat ini baru terbentuk di 5 daerah dan selanjutnya akan kita lengkapi secepatnya," ungkap Yenni.
Ketua pimpinan sidang Musyawarah Wilayah VI Wanita Islam Riau Novilia mengatakan sebelumnya tidak ada calon atau kandidat yang mendaftar menjadi ketua wanita Islam Riau.
"Namun kemudian para anggota meminta dan mendaulat Yenni Delyani untuk kembali memimpin perempuan wanita Islam Riau untuk periode berikutnya. Sehingga beliau kembali terpilih menakhodai organisasi Wanita Islam Riau," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau |











































01
02
03
04
05



