PEKANBARU (CAKAPLAH) - Persoalan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun 2022 yang masih simpang siur dijelaskan Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto. Ia menyebut, Silpa yang beredar pada saat pembahasan tahun lalu hanya asumsi.
"BPKAD itu tentu menyampaikan hitungan ril Silpa. Kalau BPKAD sudah menghitung, sudah menyampaikan nominalnya bahwa Silpa kita rilnya itu sekitar Rp500 miliar (Rp575 miliar), ya itulah kondisinya," kata Hardianto, Rabu (01/02/2023).
Ia yakin selain kewenangan, BPKAD punya rumusan yang mereka kuasai untuk menilai berapa total Silpa pasca APBD 2022 telah berakhir. Ia kembali menjelaskan, di Paripurna APBD 2023 yang disahkan tahun lalu itu hanya asumsi.
"Nanti penyesuaiannya berapa hasil hitungan ril Silpa 2022 pasca berakhirnya tahun anggaran 2022 yaitu 31 Desember 2022. Maka hitungan itu yang menjadi acuan ril kita untuk melakukan penyesuaian terkait dengan APBD 2023. Penyesuaian tentu di APBD Perubahan," kata dia.
Lanjut dia, pada saat pengesahan APBD 2023, asumsi Silpa lebih kurang sekitar Rp700 miliar. Sebab, waktu itu DPRD melihatnya bahwa, progres keuangan kegiatan Pemprov itu masih rendah.
"Kita kan menghitung kemarin sesuai kondisi saat itu. Ada melihat beberapa kegiatan, di Pemprov Riau itu putus kontrak. Artinya pihak penyelenggara memang tidak mampu menyelesaikan," jelasnya.
Ia menekankan, APBD 2023 yang sudah disahkan semuanya berbicara pendapatan asumsi. "Apakah ada kesalahan penghitungan? Tidak. Karena asumsi itu biasa, cuma konsekuensi daripada perbedaan angka pada saat kita sahkan dengan ril pasca 31 Desember 2022, maka penyesuaian nanti adanya di perubahan 2023," tegasnya.
Berita sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membeberkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun 2022 sebesar Rp575 miliar, dan dipastikan tidak sampai di angka Rp1 triliun.
"SiLPA APBD Riau tidak sampai Rp1 triliun, karena SiLPA diperoleh bukan dari sisa pagu anggaran, tapi dari selisih realisasi pendapatan," cakap Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Riau, Indra SE, Selasa (31/1/2023).
Lebih lanjut Indra mengatakan, berdasarkan perhitungan pihaknya antara realisasi pendapatan dengan belanja tahun 2022, maka SiLPA tahun 2022 sebesar Rp575 miliar.
"SiLPA kita sekitar Rp575 miliar. Itu diperoleh salah satunya dari efesien belanja anggaran, dan over target pendapatan," terangnya.
Indra menyampaikan, SiLPA ratusan miliar itu akan digunakan untuk menutupi kemungkinan defisit tahun anggaran 2023.
"Sebab antara selisih pendapatan dengan belanja masih tinggi belanja. Makanya defisit 2023 ditutupi dengan SiLPA tahun 2022. Karena defisit 2023 diperkirakan hampir mencapai SiLPA 2022," tukasnya.
Untuk diketahui, SiLPA APBD Riau tahun 2021 sebesar Rp900 miliar lebih, SiLPA tahun 2020 sebesar Rp531 miliar, dan SiLPA tahun 2019 sebesar Rp8 miliar.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |