Ketua DPRD Siak, Indra Gunawan menjenguk salah satu korban luka akibat pipa minyak meledak di PT BSP dirawat di RSUD Tengku Rafian Kabupaten Siak
|
SIAK (CAKAPLAH) - Ketua DPRD Siak, Indra Gunawan menyayangkan adanya kecelakaan kerja yang mengakibatkan meninggalnya seorang pekerja dan korban luka disebabkan meledaknya pipa minyak tua di area Bekasap 02 Dayun, PT Bumi Siak Pusako (BSP), Kabupaten Siak, Riau yang terjadi Kamis (26/1/2023) lalu.
Setelah mendengar kasus itu, dia menyampaikan Komisi II DPRD Siak langsung menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama General Manager (GM) PT BSP Ridwan beserta jajarannya dan Kabid Pengawasan Disnakertrans Riau Rival di Gedung DPRD Siak, Selasa (31/1/2023).
Dalam RDP itu dia mendesak agar pihak terkait segera mengusut kasus tersebut agar jelas siapa yang harus bertanggungjawab. Apalagi menyangkut nyawa seseorang.
"Ini harus diusut tuntas, harus ada yang bertanggung jawab. Jangan lagi ada kejadian serupa terjadi ke depan," cakap politisi Golkar itu saat dikonfirmasi, Rabu (1/2/2023).
Dia menilai adanya kejadian itu bisa jadi disebabkan keteledoran managemen PT BSP itu sendiri. Semestinya pihak perusahaan lebih ketat menyaring vendor atau mitra kerjanya kedepan, pilih yang berkompeten sehingga mengurangi resiko yang terjadi.
"Karena bagaimanapun itu wilayah kerjanya PT BSP, terjadi seperti ini kan BSP yang kena. Saya ingin manajemen BSP evaluasi itu. Termasuk juga yang berkaitan dengan aset, manajemen laporkan itu ke kami," tegasnya.
Indra juga meminta Disnakertrans Riau untuk terbuka dalam melakukan investigasi di lapangan.
"Hasilnya disampaikan ke publik agar jelas siapa pihak yang bertanggungjawab," tambah Indra.
Kepala Disnakertrans Riau Imron Rosadi menjelaskan, pihaknya langsung melakukan investigasi ke lokasi, setelah mendengar peristiwa kecelakaan kerja di areal PT BSP tersebut.
Bahkan, Disnakertrans Riau juga memanggil pihak PT BSP dan vendornya PT Daya Tama Pola Nusa untuk dimintai keterangan terkait kecelakaan kerja itu. Kemudian, berkoordinasi dengan Dirjen Migas dan SKK Migas terkait peristiwa tersebut.
"Intinya, kita masih mendalami kecelakaan kerja di areal PT BSP di Zamrud. Kita terus melakukan proses investigasi. Kalau hasilnya sudah diperoleh, pasti kita sampaikan ke pihak terkait," kata Imron kepada media.
Dia menyebutkan, Kabid Pengawasan Disnakertrans Riau Rival sudah memenuhi panggilan DPRD Siak untuk menjelaskan peristiwa kecelakaan kerja tersebut.
GM PT BSP, Ridwan dalam rilisnya menyatakan belasungkawa yang mendalam atas peristiwa tersebut. Ia mengatakan perusahaan telah mengambil langkah cepat untuk melaporkan kecelakaan kepada SKK Migas, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau dan Dirjend Migas dalam waktu kurang dari 24 jam sesuai dengan prosedur Laporan Awal Kejadian Kecelakaan Migas yang berlaku.
Menurut Ridwan, tim Dirjend Migas, SKK Migas bersama Tim Disnaker Riau telah turun ke lapangan pada Selasa (30/1/2023) guna melakukan investigasi secara komprehensif untuk mencari roots causes dari kejadian tersebut.
"Investigasi yang sedang dilakukan baik oleh Tim Internal BSP maupun Tim Dirjend Migas, SKK Migas serta Disnaker Riau, bukanlah untuk mencari siapa yang salah atau benar. Namun untuk menemukan akar permasalahan agar kejadian tersebut tidak terulang, dan yang lebih penting untuk membuat langkah-langkah perbaikan ke depan," cakapnya.
"Melindungi manusia dan lingkungan merupakan salah satu nilai yang dianut dan dijalankan oleh perusahaan kami. Karenanya investigasi yang sedang dilakukan merupakan upaya yang kami lakukan untuk terus meningkat tentang pentingnya keselamatan. Untuk itu beri kami kesempatan untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan" kata Ridwan.
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Hukum, Kabupaten Siak |