PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi Riau dalam waktu dekat akan menggelar rapat gabungan bersama Forkopimda Riau dan kabupaten/kota se Provinsi Riau membahas antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.

Rapat gabungan ini merupakan tindaklanjut atas arahan Presiden Jokowi yang mewanti-wanti Provinsi Riau, Sumatera Utara (Sumut) dan beberapa provinsi di Kalimantan agar mengantisipasi potensi Karhutla 2023 mengingat musim kemarau diperkirakan akan mulai masuk pada akhir Februari.

"Iya, pak gubernur sudah perintahkan kami agar segera menggelar rapat gabungan bersama Forkopimda Riau dan kabupaten/kota membahas antisipasi Karhutla. Nanti langsung pak Gubernur yang akan memimpin," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, Rabu (8/2/2023).

Namun, lanjut Edy Afrizal, kapan jadwal rapat koordinasi tersebut masih menunggu Gubernur Riau kembali dari dinas luar kota. Sebab saat ini Gubri sedang melaksanakan tugas di Jakarta.

"Untuk rapat koordinasi kita tunggu pak Gubernur kembali dari luar kota. Nanti kita akan jadwalkan," ujar Edy Afrizal.

Sebelumnya pihaknya sudah menggelar rapat membahas antisipasi terjadinya Karhutla di Riau. Namun rapat hanya dilaksanakan dengan pemerintah daerah di tingkat kabupaten/kota.

"Kalau dengan Forkopimda kan belum, inilah yang nanti akan kita buat rapatnya," sebutnya.

Edy Afrizal menyampaikan, sejauh ini sudah ada empat daerah di Riau yang sudah ditemukan Karhutla. Diantaranya di Kabupaten Bengkalis, Siak, Kota Pekanbaru, dan Dumai. Total luasan Karhutla yang terjadi di empat daerah tersebut 6,78 hektare.

Dengan rincian di Kota Dumai luas Karhutla yang sudah terjadi sekitar 1 hektare, kota Pekanbaru 4,5 hektare, Kabupaten Bengkalis 1,18 hektare dan Kabupaten Siak 0,1 hektare.

Meski belum luas, tambah Edy, namun temuan titik Karhutla tersebut menjadi warning bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebab saat ini Riau mulai masuk musim kemarau.