

![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terkait tingkat elektabilitas partai politik. Dalam survei kali ini terdapat 4 kategori partai politik, yakni partai besar, menengah, kecil dan nol koma.
Disebutkan dua partai yang saat ini lolos parlemen, yakni PAN dan PPP tak bakal lolos parlemen di DPR RI pada 2024 mendatang.
Menanggapi hal itu, Sekretaris DPW PPP Riau, Afrizal Hidayat mengaku pihaknya santai terhadap hasil survei yang ada.
Terlebih, hal serupa juga disebut pada Pemilu 2019 lalu, namun kenyataanya PPP tetap lolos parlementary threshold.
"Masih ada waktu buat kader untuk terus bergerak. Seperti 2019 PPP selalu lolos dari PT, walau dari berbagai lembaga survey PPP selalu tidak masuk PT pada saat itu," kata Afrizal, Ahad (12/2/2023).
Ia mengatakan, sejumlah survei yang ada malah menambah semangat para kader PPP untuk terus berjuang dan meraib hasil maksimal.
Sebelumnya, sekretaris DPW PAN Riau, Sahidin juga menanggapi santai hasil survei tersebut, dan mengatakan bahwa pihaknya fokus untuk target di 2024.
"Dulu - dulu sepeti itu juga, tapi buktinya PAN lolos dari threshold. Sekarang bukti kader PAN se Indonesia kerja - kerja politik terus. Apalagi di Riau," kata Sahidin.
Anggota DPR RI ini mengatakan, target pada tahun 2024 mendatang, PAN secara nasional dapat kursi DPR RI sebanyak 64 kursi.
"Kami tak kaget hasil ini yang penting kerja politik Bacaleg dan kader semakin solid," tukasnya.
Untuk diketahui, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terkait tingkat elektabilitas partai politik. Dalam survei kali ini terdapat 4 kategori partai politik, yakni partai besar, menengah, kecil dan nol koma.
Untuk kategori partai besar ditempati tiga partai dengan angka elektabilitas tertinggi. Ada PDI Perjuangan dengan 22,7 persen, Partai Golkar 13,8 persen dan Gerindra 11,2 persen
Dari 18 partai yang ada yang siap kontestasi di 2024, hanya 3 partai yang masuk kategori partai besar, PDIP, Golkar dan Gerindra,” kata Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, dalam rilis LSI Denny JA secara virtual, Selasa (7/2/2023).
Untuk kategori menengah terdapat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan angka elektabilitas 8,0 persen, Partai Demokrat 5,0 persen dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4,9 persen serta Partai NasDem 4,4 persen.
Ardian menjelaskan bahwa partai kategori menengah ini berdasarkan angka elektabilitas pada rentang 4 hingga 10 persen.
Sementara untuk kategori selanjutnya, yakni partai kecil yang memiliki angka elektabilitas pada rentang 1-4 persen.
Kategori ini dipimpin oleh Partai Perindo dengan angka 2,8 persen. Namun di posisi selanjutnya justru diisi oleh parpol yang saat ini berada di parlemen, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan masing-masing angka 1,9 persen dan 2,1 persen.
“Jadi secara dukungan, 3 partai ini Perindo, PPP dan PAN berada di kategorisasi partai kecil,” ungkapnya.
“Sehingga sebenarnya per survei ini dilakukan mereka belom lolos melewati parlementary treshold 4 persen,” lanjut Sopa.
Kemudian kategori terakhir adalah partai nol koma, yakni partai politik dengan angka elektsbilitas di bawah 1 persen.
Terdapat sejumlah partai politik pada kategori ini, di antaranya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan angka 0,5 persen.
Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Garuda dan Partai Ummat masing-masing berada di angka 0,3 persen.
Kemudian ada Partai Hanura, Partai Buruh, Partai Gelora dan juga Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang berada di angka 0,1 persen.
“Hampir semua partai baru, ada juga partai lama yang masuk ke partai nol koma ini,” imbuhnya.









































01
02
03
04
05








